Menkes Minta Keluarga Jelaskan ke Lansia untuk Ikut Vaksinasi Covid-19
Budi menjabarkan untuk di Indonesia, tercatat lansia hanya terverifikasi 10 persen sebagai penyumbang kasus positif COVID-19.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendorong keluarga-keluarga yang masih memiliki anggota keluarga dengan umur lanjut usia (lansia) untuk bisa mendaftarkan diri dan ikut menerima vaksin COVID-19.
Hal ini berkaca dari masih banyaknya masyarakat yang terkategori lansia dan masih terbilang sedikit dalam penerimaan vaksin COVID-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Mengapa pria tersebut terinfeksi Covid-19 dalam waktu yang lama? Pria berusia 72 tahun asal Belanda yang tidak disebutkan namanya itu mengalami kekurangan kekebalan cukup parah saat ia terinfeksi virus corona varian Omicron pada tahun 2022, tepat setelah menerima beberapa kali suntikan Covid.Sejak kejadian tersebut, ia terus positif mengidap virus corona selama 613 hari hingga kematiannya pada Oktober tahun lalu.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana cara tepat mendoakan Ibu yang sedang sakit? Cara yang pertama sebelum memanjatkan doa untuk ibu yang sedang sakit adalah dengan berniat karena Allah SWT. Niatkan di dalam hati bahwa tiada pertolongan yang sempurna kepada manusia kecuali dari Allah SWT. Sudah sepantasnya bagi setiap manusia untuk mengharap hanya kepada-Nya, bahkan saat berdoa untuk kesembuhan ibu yang sedang sakit.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
"Kalau disuruh cepat-cepatan disuruh vaksin, yang muda tentu lebih cepat dari yang tua. Mereka kesulitan. Jadi bagi keluarga yang masih punya ayah, ibu, tante, hingga paman yang usianya lansia diajak (untuk terima vaksin COVID-19). Tolong jelaskan ke mereka, kalau mereka terkena (COVID-19) kemungkinan wafatnya lebih besar dibanding anak muda yang memiliki kemungkinan sembuh yang sangat besar," kata Budi di Sentra Vaksinasi Traveloka Tangerang Selatan, Rabu (2/6).
Budi menjabarkan untuk di Indonesia, tercatat lansia hanya terverifikasi 10 persen sebagai penyumbang kasus positif COVID-19.
Namun didapatkan bahwa angka kematian tertinggi yang sebesar 50 persen akibat COVID-19 dialami pasien yang masuk ke dalam golongan lansia.
"Setengah (kasus kematian COVID-19) itu berasal dari lansia. Oleh karena itu kita memprioritaskan vaksinasi bagi para orang tua," tutur Budi.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu juga memastikan bahwa vaksin yang saat ini didistribusikan ke Indonesia terbukti aman dan bermanfaat menguatkan antibodi tubuh di tengah terpaan virus SARS-CoV-2.
Ia tidak menampik ada kejadian kasus kematian setelah seseorang menerima vaksin, namun kematian itu terjadi bukan karena efek dari vaksinasi tapi dari faktor eksternal.
Beberapa kasus kematian yang ditemukan di antaranya berasal dari kecelakaan, serangan jantung, hingga terkena kanker.
Ia memastikan seluruh produk vaksin yang didistribusikan bersifat aman dan tentunya bermanfaat untuk tubuh penerima vaksin COVID-19.
"Ini terbukti aman, jadi Bapak dan Ibu tidak perlu khawatir. Justru lebih besar risiko orang yang tidak divaksin," ujar Budi.
Tak lupa ia mengingatkan agar para penerima vaksin tetap menjaga protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan memakai masker untuk memperkecil potensi penyebaran COVID-19.
Karena vaksin bukan dimaksudkan mencegah COVID-19 tersebar justru menyiapkan tubuh untuk lebih kuat menyiapkan antibodi memerangi virus asal Wuhan itu.
"Vaksin ini hanya membuat daya tahan tubuh kita lebih kuat. Antibodi kita bisa melawan kalau virusnya masuk. Tapi bukan mencegah virusnya terkena ke kita," kata Budi.
Baca juga:
Pakar Nilai Perpres Ambil Alih Tanggung Jawab Hukum Vaksin untuk Jamin Keamanan
Pemerintah Pertimbangkan Usulan Perjalanan Wisata Berbasis Vaksinasi
Daftar Varian Covid-19 yang Pengaruhi Efikasi Vaksin
Vaksin Sinovac Diakui WHO Dinilai Jadi Peluang Umrah Kembali Dibuka
Erick Thohir Sebut Vaksin Sinovac dan Sinopharm Dijamin WHO