Menko PMK Pastikan Pemerintah Jamin Hidup Anak Ditinggal Orangtua Karena Covid
Salah satu yang dijamin terkait kelangsungan pendidikan melalui bantuan Kartu Indonesia Pintar.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menemui 27 anak yang orang tuanya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kepada anak-anak tersebut, Muhadjir mengatakan akan menjamin kelangsungan hidup mereka.
"Pemerintah menjamin terhadap anak-anak yang ditinggal orang tuanya akibat terpapar Covid, terutama biaya pendidikan melalui bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP)," kata Muhadjir di Rumah Jabatan Wali Kota Kendari. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (22/10).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Muhadjir meminta Pemkot Kendari memastikan anak-anak yatim yang ditinggal orangtuanya akibat Covid tersebut terdaftar sebagai penerima KIP di sekolah masing-masing.
"Tidak hanya untuk pelajar SD, SMP dan SMA, termasuk untuk siswa yang akan masuk kuliah. Saya juga meminta agar anak-anak yatim tersebut mendapat program PKH melalui orang tua wali, karena PKH itu berbasis kepala keluarga, sementara orang tua mereka sudah tidak ada," katanya.
Ia menegaskan pemerintah harus hadir menjadi pembina bagi anak-anak yatim piatu tersebut. Tidak hanya membantu untuk pendidikan, tetapi juga memenuhi kebutuhan dasar lainnya.
Muhadjir juga meminta masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari guna memutus mata rantai penyebaran COVID.
"Kita jangan lengah dengan kondisi saat ini, tetap harus waspada dengan cara tetap menerapkan prokes," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Kendari H Sulkarnain Kadir mengaku pihaknya akan mengusahakan semua anak korban COVID-19 tersebut menjadi penerima KIP hingga jenjang SMP yang menjadi kewenangan pemkot untuk mengusulkan.
"Untuk SMA juga akan kami upayakan, termasuk KIP untuk siswa yang akan masuk kuliah. Alhamdulillah bapak Menko PMK sangat antusias, beliau sangat mendukung agar seluruh anak yatim tersebut mendapat KIP hingga kuliah," katanya.
Baca juga:
Waspada Ancaman Gelombang Ketiga Covid-19
Jabar Tambah 133 Kasus Positif Covid-19, Jakarta Nihil Kematian
Bandara Kualanamu Kini Bolehkan Anak di Bawah 12 Tahun Terbang, Ini Syaratnya
Update Kasus Positif Covid-19 Per 22 Oktober 2021
Pembukaan Bertahap Harus Tetap Mewaspadai Lonjakan Ketiga Dunia