Menkominfo gandeng ahli tangkal penyimpangan penggunaan Internet
Pemerintah mengaku kewalahan buat menertibkan situs nakal atau penyalahgunaan Internet.
Saat ini penggunaan internet sudah sulit dibatasi. Selain buat mencari informasi, internet juga bisa digunakan sebagai sarana penghubung oleh masyarakat di berbagai belahan dunia.
Sangat disayangkan sebagian masyarakat masih menyalahgunakan internet tersebut. Seperti kasus mahasiswi Universitas Islam Negeri Bandung menggunakan media sosial buat menjalankan praktik prostitusi. Mahasiswi yang dikenal dengan sebutan RA ini mengunggah foto-foto bugilnya di akun jejaring sosial Facebook dan menawarkan diri untuk melayani para pria hidung belang.
Selain RA, masih banyak pihak menyalahgunakan internet untuk tujuan-tujuan tidak semestinya. Oleh karena itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara akan melakukan pengawasan terhadap situs-situs terlarang tersebut.
"Untuk internet, kami sedang melihat situs-situs yang harus ditutup. Kami punya panel-panel sendiri yang menyelidiki tentang isu-isu yang terjadi saat ini. Panel-panel tersebut adalah para ahli dalam bidang tertentu yang dibuat untuk membantu Menkominfo," ujar Rudiantara kepada merdeka.com di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Jumat (6/3).
Dengan adanya panel tersebut, Kemenkominfo bisa mengetahui situs apa yang harus ditutup atau diblokir. Rudiantara menambahkan, Indonesia dalam menertibkan internet tidak bisa seperti negara lain tegas melarang atau bahkan membebaskan situs-situs terlarang tersebut.
"Dalam konteks yang sekarang kita tidak bisa seperti Cina yang terlalu mengekang dan juga tidak bisa seperti Amerika yang terlalu bebas," tambah mantan komisaris PT Indosat itu.
Rudi menambahkan adanya panel disebabkan karena Kemenkominfo tidak bisa menangani semua masalah yang ada di Indonesia. Sehingga jika ada panel mengawasi bidang-bidang tertentu, pekerjaan Kemenkominfo akan terbantu dan bisa ditangani dengan baik.
"Karena kalau langsung menteri yang menangani semuanya, pasti akan ada yang longgar. Jadi panel ini sangat penting untuk kita," ujar Rudi.