Mensos Khofifah ajak generasi muda NU cegah kekerasan pada perempuan
"Sudah saatnya generasi muda khususnya IPPNU kita ajak bersama-sama menyelesaikan permasalahan perlindungan perempuan."
Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa mengajak generasi muda Nahdlatul Ulama (NU) bersama-sama menyelesaikan permasalahan perlindungan perempuan berbasis hulu. Menurut Khofifah, jika permasalahan tersebut dapat diselesaikan dari hulu maka permasalahan di hilir akan bisa dicegah.
Pernyataan tersebut dikemukakan Khofifah Indar Parawansa di sela menjadi pembicara Kongres ke-XVIII IPNU dan ke-XVII IPPNU di Asrama haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (7/12).
"Sudah saatnya generasi muda khususnya IPPNU kita ajak bersama-sama menyelesaikan permasalahan perlindungan perempuan dari hulu. Agar supaya hilirnya bisa dicegah," ujar Khofifah.
Kekerasan terhadap perempuan di Indonesia, jelas Khofifah, masih tergolong tinggi. Namun sayangnya penyelesaian permasalahan tersebut baru dilakukan di tingkat bawah. Dia menilai tingginya KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) karena tidak adanya nikah yang dicatatkan.
"Karena itu sekarang ini yang terjadi penelantaran anak. Sudah saatnya generasi muda khususnya IPPNU harus mengambil posisi penyelesaian itu," tegasnya.
Perempuan yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU, itu menambahkan jika hanya diselesaikan dari tingkat bawah, kemungkinan tindak kekerasan terhadap perempuan masih akan terus terjadi. Proses yang tidak terlindungi dari awal tersebut yang menyumbang tindak kekerasan terhadap perempuan, rumah tangga, atau anak.
"Anak yang dilahirkan tanpa adanya pencatatan sipil mereka tidak akan mendapatkan perlindungan pemerintah. Selain itu anak tersebut tidak mendapat akta kelahiran dan hak warisan. Kalaupun kemudian dicatatkan kelahiran menurut putusan MK akan dinisbahkan ke ibu. Kalau seperti ini justru akan menjadi beban sikologis anak setelah dewasa, tumbuh kembang akan terhambat," jelasnya.