Khofifah Tegaskan Harlah Muslimat NU Ke-78 Tidak Terkait Politik
Harlah Muslimat NU membawa suasana Pemilu 2024 tidak selalu menegangkan.
Harlah Muslimat NU membawa suasana Pemilu 2024 tidak selalu menegangkan.
Khofifah Tegaskan Harlah Muslimat NU Ke-78 Tidak Terkait Politik
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa menegaskan acara Harlah Muslimat NU Ke-78 tidak ada yang mempolitisasi dari pihak manapun. Ia juga mengatakan tidak nuansa politik apapun selama acara berlangsung.
"Ya kalau orang mau menduga siapa yang bisa menutup dugaan dugaan itu, apa yang ada di dalam prosesi ini, apa ada simbol simbol apa ada logo logo atau ada apa yang patut diduga," ujar Khofifah, Sabtu (20/1).
Dia menuturkan pada saat acara Harlah, diselingi pelbagai nuansa kegamaan, seperti tausiyah. Tausiyah itu pun juga diisi orang yang berkompeten.
"Yang kalo misalnya tausiah islam, isinya bagaimana orang ini baik, baik-baik gitu. Kemudian tausiah NU, saya rasa ndak ada sesuatu yang patut di curigai, kecuali yang memang hatinya curiga," ujar Khofifah.
Hal serupa juga dikatakan oleh Yenny Wahid yang turut hadir dalam acara Harlah Muslimat NU. Menurutnya, acara itu agar membawa suasana Pemilu 2024 tidak selalu menegangkan.
"Justru tujuan acara ini adalah untuk mendinginkan suasana. Kita semua menginginkan pilpres kedepan ini adem ayem hasilnya baik ada kejujuran ada keadilan tdk ada kecurangan semuanya berjalan baik semua ini harapan nu semua," jelas Yenny.
Bahkan dalam hal ini, putri dari mantan Presiden Gus Dur menegaskan NU akan tetap netral dalam politik.
"NU harus netral dalam politik praktis. Kalau seperti saya, saya cuti sementara supaya saya bsa kampanye. Jadi saya enggak bawa organisasi tapi ini menghadiri acara harlah," tutup Yenny.