Gus Yahya Soal Sikap PBNU di Pemilu 2024: Kiai Kok Diarahkan, Kiai Itu Bagian Mengarahkan
PBNU sebagai organisasi umam keagamaan terbesar tidak pernah melakukan klaim atas keberpihakan.
Sebab seorang kiai memiliki peran dan tanggungjawabnya masing-masing.
Gus Yahya Soal Sikap PBNU di Pemilu 2024: Kiai Kok Diarahkan, Kiai Itu Bagian Mengarahkan
Ketua Umum Pengrus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan tidak ada arahan politik terkait Pemilu 2024. Hal itu disampaikannya, usai membacakan hasil rekomendasi Musyawarah Nasional dan Konfrensi Besar (MuNas-KonBes) NU.
"Apakah kiai-kiai ada arahan? Kiai-kok diarahkan? Kiai itu kan bagian mengarahkan. Jadi ya enggak ada," tegas pria karib disapa Gus Yahya di Kompleks Asrama Haji Jakarta, Selasa (19/9).
merdeka.com
Gus Yahya menjelaskan, sebagai warga Nahdliyin sudah seharusnya bersikap realistis untuk mengerti hak dan kewajiban para kiai.
Sebab seorang kiai memiliki peran dan tanggungjawabnya masing-masing dalam menjalankan roda organisasi, khususnya PBNU
"Jelas bahwa kiai-kiai ini sudah mengerti betul apa hak-haknya, kewajiban-kewajibannya, wewenang-wenang dan risiko-risikonya sudah sangat paham baik dalam parameter agama maupun dalam parameter organisasi," jelas dia.
merdeka.com
Gus Yahya kembali menegaskan, PBNU sebagai organisasi umam keagamaan terbesar tidak pernah melakukan klaim atas keberpihakan terhadap sosok tertentu.
Sebab, PBNU menolak terlibat dalam politik pilih memilih dan lebih ingin mendekatkan diri terhadap politik yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat.
"Jadi saya yakin sekali seperti selama ini kita saksikan, tidak pernah ada klaim (keberpihakan) atas organisasi," jelas Gus Yahya.
merdeka.com
Diberitakan sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah mengeluarkan rekomendasi kepada warga Nahdliyin terkait pesta demokrasi tahun 2024.
KH Ulil Abshar Abdallah menjelaskan, rekomendasi yang diberikan adalah hasil dari Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar (Munas-KonBes) NU tahun 2023 yang berlangsung di Jakarta pada 18-19 September 2023.
"Berpolitik NU bukanlah politik untuk mendukung satu nama atau satu partai. Sebab NU berpolitik berdasarkan nilai," kata Kiai di Jakarta, Selasa (19/9).
Kiai Ulil menegaskan, bagi NU bukan siapa dan partai apa yang didukung. Tetapi, nilai apa yang diperjuangkan yang dapat didukung oleh warga NU.
"Politik harus berdasarkan nilai kemaslahatan, kesejahteraan dan keadilan. Jadi itu adalah rekomendasi kita (PBNU) terkait politik elektoral," katanya.
merdeka.com