Rais Aam PBNU Ungkap Ada Partai Dekati NU: Kalau Mengalami Masalah, Baru Datang ke Rumah
Nahdlatul Ulama tidak ingin terlibat dalam politik praktis.
NU tidak ingin terlibat dalam politik praktis.
Rais Aam PBNU Ungkap Ada Partai Dekati NU: Kalau Mengalami Masalah, Baru Datang ke Rumah
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar menegaskan kembali sikap organisasi yang menjaga jarak dengan semua partai politik. NU tidak ingin terlibat dalam politik praktis.
"Kita sudah tahu bahkan pernah diputuskan dalam Muktamar di Solo Muktamar ke-31, kalau tidak salah bahwa bagaimana Nahdlatul Ulama menjaga jarak dengan partai politik semua partai politik," kata Miftachul saat Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU 2023 di Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (18/9).
Menurut Miftachul, masih ada partai politik yang pura-pura tidak tahu tentang keputusan PBNU tersebut. Tanpa dia sebut partai siapa yang dimaksud.
"Sepertinya ini ada yang lupa kalau ada terlalu lama menjaga jarak ya. Pura-pura tidak tahu," jelasnya.
Miftachul mengatakan ada pemahaman yang menipis tentang NU yang saat ini warganya ada di mana-mana dan tidak ke mana-mana.
"Tapi kenyataan dia di mana-mana dengan seluruh apa yang ia miliki, bahkan semua perabot-perabat kekayaan Nahdlatul Ulama dibawa ke mana-mana. Dan anehnya dia tidak akan pernah pulang ke rumahnya karena di sana ada sesuatu yang nyaman, ada sesuatu yang menenangkan menurut mereka. Kecuali kalau mereka sedang mengalami masalah dia baru datang ke rumah," jelasnya.
Miftachul mengatakan, setiap menjelang pencoblosan Pemilu, NU perlu menggelar musyawarah nasional (Munas) dan konferensi besar (Konbes) untuk terus memperbaiki diri dan memperingatkan warganya.
"Mungkin periode ini akan kita lebih sering-sering ada Munas dan Kombes Bila, perlu satu tahun dua kali atau satu bulan, nanti dalam rangka instruksi PBNU untuk umat kalau sudah dekat dengan coblosan," pungkasnya.