Kejutan-kejutan Politik Jelang Pilpres 2024, Sampai 'Dinobatkan' jadi Drama Terbaik & Bikin Sutradara Film Minder
Beberapa kejutan politik jelang Pilpres 2024 yang bikin heboh publik.
Beberapa kejutan politik jelang Pilpres 2024 yang bikin heboh publik.
Kejutan-kejutan Politik Jelang Pilpres 2024, Sampai 'Dinobatkan' jadi Drama Terbaik & Bikin Sutradara Film Minder
Kejutan demi kejutan diprediksi akan terus bermunculan menjelang datangnya tahun politik 2024.
Terbaru, deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan calon wakil presiden cukup mengegerkan publik.
Bahkan, sutradara ternama Hanung Bramantyo sampai menyebut jika manuver politik tersebut cocok dinobatkan sebagai drama dengan plot twist terbaik. Simak ulasannya:
Deklarasi Anies-Cak Imin
Deklarasi Anies-Cak Imin sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024, tengah ramai menjadi perbincangan di tengah masyarakat.
Sebab sebelumnya, nama Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih dulu ramai digadang-gadang akan dampingi Anies di Pilpres mendatang.
Disebut Jadi Drama Terbaik
Deklarasi Anies-Cak Imin bisa dibilang sangat tak terduga sehingga cukup menggegerkan publik.
Bahkan, sutradara ternama Indonesia Hanung Bramantyo sampai menyebutnya sebagai drama politik dengan plot twist terbaik.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @hanungbramantyo, ia mengungkapkan hal tersebut sambil membagikan foto Anies dan Cak Imin.
"Saya akui, ini adalah drama plot twist politik terbaik melebihi drama film/series manapun. Dari House of Card sampe Game Of Throne," kata Hanung.
Dalam tulisannya, Hanung kemudian berkelakar dan memberikan pesan kepada para sutradara agar tidak merilis film drama di tahun 2024 mendatang.
"Yang punya film drama, yang akan tayang di tahun 2024, mending minggir dulu deh. Bakal kalah hits sama drama politik Pemilu," ungkap Hanung.
AHY Gagal Jadi Cawapres Anies
Kepala BPOPKK Partai Demokrat Herman Khaeron mengungkapkan, jika sebelumnya sudah ada kesepakatan deklarasi pasangan Anies-AHY antar partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Herman menjelaskan, di tanggal 29 Agustus lalu, Demokrat telah berdiskusi seputar rencana deklarasi Anies-AHY.
Namun pada 30 Agustus, NasDem mendadak memberikan pengumuman jika Cak Imin ditunjuk untuk mendampingi Anies di Pilpres mendatang.
"Artinya bahwa NasDem membuat koalisi baru. Koalisi baru antara NasDem dengan PKB dan artinya pula meninggalkan Koalisi Perubahan, karena mengambil keputusan kerja sama sepihak tanpa kami ketahui, juga memutuskan capres dan cawapresnya sepihak," tandas Herman.
Buntut dari hal tersebut, Demokrat pun memutuskan untuk mencabut dukungan terhadap Anies dan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang diinisiasi bersama NasDem dan PKS.
Kedekatan AHY-Anies Disorot
Manuver politik yang dilakukan oleh Anies membuat Demokrat mengaku merasa dikhianati.
Karena hal itu, publik kemudian ramai menyoroti kembali momen mesra antara Anies-AHY.
Terbaru, sebuah surat yang disebut ditujukkan oleh Anies untuk AHY beredar di media sosial.
Surat tersebut diterima pada tanggal 25 Agustus lalu, dan berisi soal harapan Anies untuk menjadikan AHY sebagai pasangannya di Pilpres 2024.
Koalisi Prabowo-Cak Imin Bubar
Penetapan Cak Imin sebagai calon wakil presiden bersama Anies Baswedan, otomatis juga membuat kerjasama politik antara Gerindra dan PKB berakhir.
Padahal, koalisi antara kedua partai tersebut sudah terjalin mesra selama kurang lebih satu tahun lamanya.
Namun, PKB mendadak memilih bergabung dengan NasDem dan Cak Imin menjadi Cawapres Anies.
Sebelumnya, PKB sempat mengusung Prabowo sebagai bacapres bersama dengan Golkar, PAN, PBB, dan Gerindra.
Sandiaga Uno Keluar dari Gerindra
Kejutan politik sebelumnya juga datang dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahudin Uno.
Mantan pasangan Prabowo di Pemilu Presiden 2019 itu, memutuskan keluar dari Partai Gerindra dan memilih bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Kabar hengkangnya Sandiaga itupun sempat ramai disorot.
Mengingat dia merupakan salah satu kader lama sekaligus orang terdekat dari Prabowo selaku ketum Gerindra.
Bergabungnya Sandiaga ke Partai berlambang Ka'bah itu disebut sebagai salah satu langkah PPP dalam menghadapi Pemilu 2024.
Sebab, nama Sandiaga ramai disebut masuk dalam radar untuk diusung menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.