Mentan kaget dilimpahkan pertanyaan oleh Jokowi soal ekspor beras
"Tanyakan ke pak menteri, 'kapan pak Indonesia bisa ekspor beras?'" ujar Jokowi.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman mengatakan, Indonesia sudah bisa melakukan ekspor beras meski hanya kecil-kecilan. Pernyataan Amran tersebut disampaikan, sewaktu mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sukoharjo, Sabtu (3/10).
Usai acara pengecekan produksi padi hasil pemanfaatan pupuk mikrobia di area persawahan Kelurahan Sonorejo, wartawan menanyakan kepada Jokowi, ihwal kapan Indonesia bisa ekspor beras. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi minta wartawan menanyakannya ke Mentan.
"Tanyakan ke pak menteri, 'kapan pak Indonesia bisa ekspor beras?'" ujar Jokowi.
Mendengar ucapan Jokowi, Menteri Amran Sulaeman dengan ekspresi kaget menyatakan sudah bisa ekspor namun hanya kecil-kecilan. Namun dia tidak berani menyebutkan angka di depan Presiden.
"Sudah ada ekspor kecil-kecilan, malu kalau disampaikan kepada bapak presiden. Ada peningkatan produksi selama satu tahun. Selama saya jadi Menteri Pertanian, belum pernah melakukan impor beras karena produksi dalam negeri dinilai sudah mencukupi," ucap Mentan.
Mentan juga berharap ada kenaikan penghasilan dari sektor pertanian tanaman padi sebesar Rp 60 triliun. Target tersebut bisa saja terealisasi jika pemanfaatan varietas padi PB3S dan pupuk mikrobia berhasil diterapkan di seluruh Indonesia.
"Kalau dengan hitungan kasar, dengan kenaikan sekitar tiga ton saja per hektar dikalikan seluruh luasan panen di Indonesia 15 juta hektare, hasilnya dikalikan rata-rata Rp 4 juta per hektarnya bisa mencapai angka Rp 60 triliun," jelasnya.
Untuk mendukung hal tersebut, pihaknya akan mengembangkan varietas PB3S dan pemakaian pupuk Mikorbia Beka dan Pomi ke seluruh Indonesia. Saat ini, lanjut dia masih dilakukan percobaan di Jawa Tengah dan hasilnya cukup memuaskan dengan potensi produksi mencapai 10-11 ton per hektare.