Menteri Agama tak tahu ada gerakan anti Syiah di Bandung
SDA berjanji akan mengecek kebenaran dari organisasi tersebut.
Menteri Agama Suryadharma Ali mengaku tidak tahu ada Gerakan Anti-Syiah yang didirikan di Bandung, Jawa Barat. Gerakan ini menolak keberadaan Syiah dan menganggapnya sebagai ajaran sesat sehingga harus ditiadakan dari Indonesia.
"Saya belum tahu tuh," aku pria yang akrab disapa SDA ini usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (29/4).
Ketika disinggung pemerintah melakukan pembiaran dan tidak serius memberikan perlindungan terhadap penganut Syiah, Ketua Umum PPP itu membantahnya. Namun, dia berjanji akan mengecek kebenaran dari organisasi tersebut.
"Kok tidak serius? Nanti saya cek dulu ya, saya belum tahu, jujur saya belum tahu," pungkasnya.
Sebelumnya, ribuan orang dari berbagai organisasi masyarakat Islam menghadiri deklarasi anti Syiah di Masjid Al Fajr Jalan Cijagra Bandung, Minggu (20/4). Acara ini juga dihadiri ulama dari berbagai pelosok Tanah Air.
Sebut saja Ketua MUI Pusat Ahmad Cholil, Sekjen Forum Umat Islam Muhammad Alkhathath, Pengurus MUI Jawa Timur Habib Zein Al Kaff dan sejumlah ulama kenamaan lainnya. Namun tidak ada sosok Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher). Nama Aher yang juga terpajang dalam beberapa spanduk kegiatan, hari ini sedang berada di Sukabumi Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu beberapa ulama menyampaikan pendapatnya terkait Syiah. Yang intinya bahwa Syiah adalah sesat, bukan agama.
"Selamatkan umat ini dari pada (Syiah) ini. Syiah menggelitik MUI khususnya kami di Jatim. Ini kami mewakili ormas Islam di Indonesia menyatakan agar Syiah ditiadakan benar-benar di Indonesia," kata Pengurus MUI Jawa Timur Habib Zein Al Kaff dalam pernyataannya.