Polisi yang Tewas Bunuh Diri di Mampang Dikenal Religius dan Dekat dengan Tetangga
Tetangga mengungkap kepribadian korban yang dikenal sangat baik dan religius
Tetangga mengungkap kepribadian korban yang dikenal sangat baik dan religius
Polisi yang Tewas Bunuh Diri di Mampang Dikenal Religius dan Dekat dengan Tetangga
Tetangga tak menyangka anggota Satlantas Polres Kota Manado nekat melakukan aksi bunuh diri.
Korban Brigadir RAT temukan meninggal dengan luka tembak di dalam mobil di halaman rumah kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/4) sore.
Tetangga mengungkap kepribadian korban yang dikenal sangat baik dan religius.
“Korban rajin salat, saya enggak nyangka korban bunuh diri. Karena tidak ada perilaku jelek. Intinya orang baik, sosialnya bagus,” kata tetangga inisial I kepada wartawan, Sabtu (27/4).
I mengungkapkan, Brigadir RAT sudah sekitar 2 tahun terlihat di sekitar rumah.
Bahkan, tak jarang bersosialisasi dengan warga di sekitar termasuk dengan I.
“Sudah lama (di sini) kurang lebih 2 tahun. Kadang nongkrong di sini,” ujar I.
I mengatakan, ia terakhir kali melihat korban pada saat bersama-sama warga mencari kucing pemilik rumah yang hilang.
“Malam minggu mencari kucing yang hilang, warga ikut bantuin,” ucap I.
Belakangan, I pun mengetahui Brigadir RAT ternyata telah meninggal dunia pada Jumat (26/4) malam.
Sejumlah kepolisian bertandang ke lokasi kejadian. Di situ terlihat pula sebuah mobil ambulans.
“Pas kemarin malam abis isya pas polisi datang menduga duga semua ada meninggal karena ada ambulans,” ujar I.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro dan Kapolsek Mampang, Kompol David Kanitero bersama-sama dengan keluarga korban mendatangi tempat kejadian siang ini .
Tampak, seorang wanita berkerudung dan pria berbadan gemuk turun dari dalam mobil yang ditumpangi Kapolsek Mampang.
Kapolsek Mampang, Kompol David Kanitero mengkonfirmasi, kedua orang itu adalah dari keluarga korban.
"Ini keluarga korban," kata David di lokasi.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel AKBP Bintoro juga mengamini mereka saat ini ingin mendampingi pihak keluarga korban.
Di dampingi pihak kepolisian, kedua orang itu pun langsung masuk ke dalam rumah. Mereka diminta terlebih dahulu mengenakan sarung tangan berwana hitam.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian terkait kedatangan kedua orang dari keluarga korban.
Polisi juga berencana melakukan autopsi terhadap jasad Brigadir RAT.
Autopsi dilakukan di Rumah Sakit Kramat Jati. Namun, kepolisian masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menerangkan, pihak keluarga saat ini sedang diarahkan untuk menyaksikan kondisi jasad sebelum dilakukan proses autopsi. Hal ini dilakukan guna menghindari autopsi ulang.
“Soalnya kalau langsung diautopsi ada bekas jahitan nanti ada sangka-sangka,” ujar Ade.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro menerangkan, pihak kepolisian turut mendampingi perwakilan keluarga di RS Polri Kramat Jati.
“Iya melihat jenazah,” ujar dia.
Bintoro mengatakan, kepolisian dalam melakukan proses autopsi menunggu jawaban dari pihak keluarga. Jika, berkenan maka akan segera dilakukan.
“Ya nanti dari pihak keluarga. Iya (menunggu persetujuan),” ucap dia.