Menteri Desa: Industrialisasi jangan menggerus kearifan lokal
Kearifan lokal desa diharapkan tetap bertumbuh kembang di seluruh pelosok Tanah Air.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Marwan Jafar mengatakan kearifan lokal desa diharapkan tetap bertumbuh kembang di seluruh pelosok Tanah Air. Sehingga, industrialisasi tidak mampu menggerus budaya dan ciri khas desa.
"Industrialisasi yang ada di Bekasi saya harap jangan sampai menggerus kearifan lokal yang ada, tadi di awal sudah ada tarian penyambutan, hal yang menjadi ciri khas desa dan daerah tidak boleh lagi hilang karena arus industrialisasi," kata Marwan Jafar dalam kunjungan kerja saat memenuhi undangan Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) dalam acara maulid nabi Muhammad SAW sekaligus peresmian kantor sekretariat Apdesi di kab Bekasi, Rabu (17/2)
Marwan Jafar menyampaikan, salah satu yang menjadi ciri desa adalah musyawarah desa sesuai dalam Undang-undang (UU) No 6 tahun 2014 tentang Desa. Di sisi lain, karena adanya UU Desa tersebut saat ini desa mendapat bantuan berupa dana desa yang berasal dari APBN.
Adapun prioritas penggunaan dana desa, kata Marwan, untuk pembangunan infrastruktur desa, jalan, irigasi, pengembangan ekonomi desa. "Pada tahun 2016 ini naik dua kali lipat menjadi Rp 47 triliun dari tahun 2015 dan pada tahun 2017 dan seterusnya pasti akan naik lagi. Ini adalah bukti komitmen pemerintah untuk memajukan desa-desa di seluruh Indonesia," ucap politisi PKB itu.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Apdesi Agus Sofyan yang sekaligus Kepala Desa Segara Makmur, kec.Taruma jaya mengatakan Apdesi dibentuk untuk mempererat komunikasi antar kepala desa sebagai upaya untuk menyejahterakan masyarakat. Hal senada juga disampaikan Maryadi susanto, Kepala Desa Suka Rahayu, Kec Tambelang. M
"Apdesi Mempererat komunikasi antar kepala desa dalam rangka mensejahterakan masyarakat," tuturnya.
Sementara, Wakil Bupati Bekasi, Rohim Mintarejo mengatakan, realisasi dana desa Kabupaten Bekasi sekitar 60,18 miliar lebih. Kesemua dana yang berasal dari APBN itu juga sudah diterima oleh kepala desa dan terealisasi dengan baik.
"Saya berharap bantuan untuk Kabupaten Bekasi bisa ditingkatkan supaya lebih menyejahterakan masyarakat," tuturnya.
Sebelum Menteri Desa memasuki arena acara, panitia menyambut kedatanganya dengan tarian penyambutan, tarian penyambutan ini oleh masyarakat setempat dikenal dengan Kesenian Ujungan yaitu kesenian dengan memukul betis dan tulang kering, dengan memanfaatkan lull aren, seorang pemain Ujungan langsung meloncat-loncat dengan bergaya lucu.
Agar tidak terkena penonton, maka arenanya dipersiapkan terpisah. Sejak tumbuh di zamannya, permainan Ujungan ini sangat digemari warga Bekasi, namun pada saat ini kesenian ujungan sudah jarang dikenal oleh generasi muda Bekasi.