Menteri ESDM jangan cuma omdo tapi harus sebut pencatut nama Jokowi
Karena jika tak mau mengungkap, Sudirman dinilai hanya membuat gaduh saja.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK) kembali gaduh. Kegaduhan lagi-lagi akibat ulah salah satu pembantu Jokowi, yakni Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
Ketika diwawancara oleh salah satu tv swasta, Sudirman mengungkapkan jika nama Presiden dan Wapres dicatut seorang elit politik. Politikus itu, disebut Sudirman mencatut nama Jokowi-JK terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.
Nantinya, politikus itu disebut-sebut bakal mendapatkan sejumlah keuntungan yang masuk ke kantongnya sendiri tentunya, jika perpanjangan kontrak itu berjalan mulus.
Akibat pernyataan yang dia lontarkan, kini Sudirman didesak berbagai kalangan untuk membeberkan nama elit politik 'nakal' itu. Hal ini karena jika tak mau mengungkap, Sudirman dinilai hanya membuat gaduh saja.
Berikut pihak yang mendesak Sudirman untuk mengungkap siapa politisi yang mencatut nama presiden tersebut:
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Budi Arie memberikan tanggapan tentang usulan Jokowi menjadi pemimpin koalisi Prabowo-Gibran? Ketua Umum relawan Pro Jokowi (ProJo) Budi Arie Setiadi menanggapi kabar Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak. "Yang namanya aspirasi, yang namanya pendapat, untuk hal-hal tertentu seperti tadi presiden. Ya enggak apa-apa dinamika aja," kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 13 Maret 2024.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.
TB Hasanuddin: Jika tak dilaporkan, maka Sudirman hanya menebar fitnah
Pernyataan Sudirman Said yang hanya sepotong membuat gaduh pemerintahan Jokowi-JK. Tudingan miring dilemparkan Sudirman tetapi tanpa menyebut nama menjadikan situasi makin tidak sehat.
"Rakyat pun bertanya tanya, siapa pelakunya? Banyak orang kemudian mulai menduga-duga mungkin politisi A atau mungkin politisi B. Situasi demikian menjadi tidak sehat. Jadi sebaiknya, untuk tidak menimbulkan keresahan dan kegaduhan, Sudirman harus segera mengumumkannya ke publik," kata Anggota DPR Fraksi PDIP TB Hasanuddin dalam pesannya, Jakarta, Kamis (12/11).
TB Hasanuddin mendesak Sudirman melaporkan masalah ini ke aparat penegak hukum. Sebab, persoalan ini sudah mencatut nama presiden dan masuk kategori pidana penipuan.
"Bila Sudirman tidak berani membukanya ke publik, maka harus segera dilaporkan bahwa ucapan Sudirman hanya menebar fitnah dan menimbulkan keresahan di lingkungan masyarakat," tegasnya.
Pernyataan Menteri Sudirman mengejutkan banyak kalangan. "Masalahnya sekarang di saat situasi yang penuh isu dan intrik pernyataan ini hanya akan menambah saling curiga satu bahkan menjadi fitnah," tutupnya.
Rizal Ramli: Jangan nyebar gosip donk, kalau berani tunjukkan fakta
Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli kembali mengepret Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Menurutnya, sebagai menteri tidak seharusnya Sudirman Said mengumbar gosip.
Seperti diketahui, Sudirman Said mengungkapkan, ada oknum politikus yang menjual nama Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla kepada Freeport. Tujuannya tentu untuk memperlancar perpanjangan Kontrak Karya.
"Jangan nyebar gosip dong. Kalau berani ngomong fakta tunjukkan orangnya. Pasti ramai. Jangan nyebar gosip," tegasnya di Gedung BTTP, Jakarta, Kamis (12/11).
Dia mengakui, kemungkinan ada oknum yang memanfaatkan polemik perpanjangan kontrak tersebut. Maka dari itu, mantan Menko Perekonomian ini mengharapkan, Sudirman Said segera membuka fakta yang sebenarnya.
"Menurut saya harus (dibuka siapa oknum tersebut), jangan biasain menteri nyebar gosip. Beritahu apa adanya," terangnya.
Ruhut: Kalau ada menteri seperti ini, apa mau dipertahankan?
Anggota Komisi III Ruhut Sitompul mendesak agar Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) SUdirman Said mengungkapkan politikus yang mencatut nama Presiden Joko WIdodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kall (JK). Jika tak segera diungkap, Ruhut menilai hanya akan menambah kegaduhan di pemerintahan.
"Saya minta menteri ESDM ( Sudirman Said) kenapa enggak sebutin nama politikusnya, supaya nggak bikin gaduh, sudah ngomong saja. Kan Pak JK juga sudah ngomong," ujar Ruhut saat dihubungi, Kamis (12/11).
Jika tidak segera diungkap, lanjut Ruhut, maka dirinya meminta kepada Presiden Jokowi untuk mencopot Sudirman dari jabatannya, karena hanya menambah kegaduhan.
"Ya itu saya rasa kembalikan ke presiden, kalau ada menteri semacam ini masih perlu dipertahanin?, Ya cocoknya di reshuffle lah," tegasnya.
Oesman Sapta: Sudirman itu jangan banyak omong
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Odang, mengatakan jika Sudirman tidak juga menyebut politikus tersebut tak ubahnya biang kerok yang sengaja menggelindingkan bola panas.
"Buktikan kalau memang ada. Kalau enggak, dia mungkin yang jadi biang kerok," kata Oesman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/11).
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini menilai ucapan Sudirman hanya membuat gaduh karena tak berani langsung menunjuk hidung politikus yang dimaksud.
"Sudirman itu jangan banyak omong, kalau berani ngomong saja. Sebagai pejabat pemerintah harus berani ngomong dan bisa buktikan," tegasnya.
Kardaya: Akan lebih bijak kalau menteri itu menyampaikan saja
Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika mengatakan, pernyataan Sudirman Said menjadi bola panas yang menimbulkan kegaduhan di kompleks parlemen. Agar tak terus menjadi bola panas, Sudirman Said didesak mengungkap sosok politisi yang dimaksud.
"Menurut saya bukan sesuatu hal yang sangat penting, tapi akan lebih bijak kalau seandainya menteri itu menyampaikan saja yang dimaksud siapa sehingga tidak menjadi saling curiga dan tidak ada manfaatnya cuma buat kegaduhan tenaga kita dan bangsa," kata Kardaya kepada awak media, Kamis (12/11).
Rencananya, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Sudirman Said untuk meminta klarifikasi ihwal politisi yang mencatut nama Jokowi-JK.
"Iya kita akan tanyakan, karena ini masalah yang sangat serius jadi diclearkan (tuntaskan), karena kalau tidak kita hanya mendapatkan kegaduhannya saja, manfaatnya tidak dapat," tegasnya.
"Kalau Sudirman bisa mengungkapkan nama itu maka akan dipuji banyak orang," pungkasnya.