Menteri Marwan gandeng Facebook promosikan potensi desa terpencil
"Nanti akan kita gali potensi desa-desa kita di Facebook," kata Menteri Marwan.
Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Marwan Jafar menegaskan bahwa untuk mengembangkan pemasaran dan potensi desa-desa yang tersebar di seluruh Indonesia, pihaknya sudah melakukan kerjasama bersama CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Kerjasama ini dilakukan saat Marwan berkunjung ke San Fransisco, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
"Kemarin sudah berkunjung di San Fransisco tempat Facebook berkantor CEO Facebook statemen untuk membantu desa-desa kita yang mempunyai potensi desa. Desa yang mempunyai UKM akan dibantu pemasarannya di Facebook itu. Kemarin saya juga sudah ketemu dengan perwakilan dari Facebook itu dan nanti akan kita gali potensi desa-desa kita di Facebook," kata Menteri Marwan saat acara dialog dan sosialisasi tentang dana desa dan membuka pameran potensi desa di Pendopo Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (6/11).
Untuk tahap awal, Menteri Marwan menyatakan bahwa pemasaran potensi desa hanya akan dilakukan untuk desa-desa yang memiliki standar untuk dipasarkan dan dipromosikan desanya.
"Ini sementara pilot projectnya desa-desa yang sudah siap dahulu dan desa-desa yang sudah memenuhi standar. Standarnya yaitu ada infrastruktur dan telekomunikasinya di desa-desa itu. Dan tentu desa-desa di Indonesia secara keseluruhan belum siap," tuturnya.
Awalnya, Menteri Marwan juga ingin mempromosikan desa-desa yang terpencil dan tertinggal proses pembangunannya. Namun, karena belum ada pendukung infrastruktur dan sulit dijangkau maka urung dipromosikan.
"Awalnya saya ingin menyajikan desa-desa yang tertinggal. Namun, desa tertinggal itu belum ada pendukung infrastrukturnya maka belum bisa," ungkap Politikus PKB ini.
Beberapa desa yang tahun depan siap untuk dipromosikan menurut Marwan di antaranya desa yang tersebar di wilayah; Jawa, Bali dan Sumatera. Menteri Marwan menargetkan untuk proyek promosi pedesaan bersama Facebook ini akan teralisasi tahun depan yaitu tahun 2016 mendatang.
"Desa yang akan digali lebih dahulu rata-rata di Jawa, Bali lah. Sebagian Sumatera yang sudah maju itu nanti akan kita pilih. Yang sudah siap nanti akan kita pasarkan melalui Facebook," ungkapnya.