Meski dukung Khofifah, Golkar tak tutup pintu untuk Gus Ipul
Partai Golkar hingga saat ini menjatuhkan dukungan kepada Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa, dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2018. Namun resmi dukungan dalam bentuk rekomendasi partai, masih belum diberikan kepada Khofifah.
Partai Golkar hingga saat ini menjatuhkan dukungan kepada Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa, dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2018. Namun resmi dukungan dalam bentuk rekomendasi partai, masih belum diberikan kepada Khofifah.
Ridwan Hisjam, Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar mengatakan, partainya sudah sepakat mendukung Khofifah, tetapi secara resmi masih harus diputuskan melalui rapat yang menghadirkan sejumlah unsur partai.
"DPP Partai Golkar sudah kesepakatan mendukung Ibu Khofifah. Fraksi Partai Golkar, kebetulan saya Wakil Ketua fraksi, serta dari 11 anggota DPR RI Jawa Timur sudah memutuskan memberikan dukungan pada Ibu Khofifah," kata Ridwan Hisjam di Kota Malang, Senin (2/10).
Kata Hisjam, Khofifah telah melakukan pendekatan dengan partainya, karena memang sangat terbuka dengan siapa pun. Pihaknya juga mempersilakan perempuan yang masih menjabat Menteri Sosial itu untuk membangun komunikasi dengan partai lain.
"Tetapi kami sangat berharap wakilnya nanti dari Partai Golkar. Kita menginginkan perubahan dan pembaharuan untuk Jawa Timur," tegasnya.
Nama calon Wakil Gubernur yang disiapkan di internal Partai Golkar di antaranya Ridwan Hisjam dan Mayor Estu Hari Subagyo, Mantan Pangdam Bukit Barisan. Jika calon Wakil Gubernur dari Partai Golkar tidak dipilih, tentu akan dilakukan tinjauan ulang.
"Itu (kalau wakilnya tidak dari Golkar) nanti akan menjadi pertimbangan di DPP, tetapi kami menyuarakan harus dari Partai Golkar. Kalau tidak, kita khawatir apa yang kita harapkan membangun Jawa Timur tidak tercapai," katanya.
Empat kandidat sudah melamar sebagai calon Gubernur ke partai Golkar, yakni Kepala Inspektorat Jawa Timur Nirwiyatmo, Sekretaris Militer Kepresidenan Kombes Pol Syafiin, Wakil Gubernur Syaifullah Yusuf dan Khofifah yang langsung mendaftar ke DPP.
Namun demikian, Hisjam sendiri menegaskan kalau partainya tidak 'tutup pintu' untuk calon gubernur Syaifullah Yusuf. Karena memang sifat politik yang selalu dinamis.
"Selama janur kuning belum berangkat, meski undangan sudah beredar. Apakah tutup pintu untuk Gus Ipul? Ndak dong, kan Gus Ipul teman kita juga. Kita tidak tutup pintu, yang namanya politik itu tidak ada titiknya, selalu koma. Kalau sudah kejadian baru titik," katanya.
Baca juga:
Golkar putuskan dukung Khofifah di Pilgub Jatim
Nusron Wahid sebut Golkar final usung Khofifah di Pilgub Jatim
La Nyalla mundur dari penjaringan Cagub-Cawagub Jatim via Demokrat
Mundur dari Demokrat, La Nyalla nyagub Jatim via Gerindra dan PAN
Khofifah klaim sudah penuhi syarat dukungan parpol buat maju Pilgub Jatim
Jokowi belum terima surat pengunduran diri Khofifah
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.