Meski sibuk, pegawai kantoran juga sempatkan waktu untuk ngaji
Menurut Ardy, metode pengajaran yang diberikan lebih lembut dan tulus dari pengajian yang lain.
Setiap manusia memiliki hak dan kewajibannya masing-masing selama hidup di dunia. Tentunya setiap hal yang mereka lakukan harus memiliki manfaat yang bisa mendekatkannya kepada Tuhan.
Untuk itu, di tengah kesibukan seseorang dalam mencari kebaikan dunia, mereka juga harus menyisihkan waktu untuk mendekatkan Tuhan. Sebab pada hakikatnya, kehidupan duniawi dan akhirat merupakan mata rantai yang tak terpisahkan dalam hidup manusia.
Seperti yang dilakukan oleh Ardiansyah Ramadhan yang rela menyisihkan waktunya untuk mengaji usai pulang kerja. Biasanya, pria yang merupakan karyawan di PT Suburmitra Grafistama tersebut selalu mengaji di Daarut Tauhid yang terletak di Jalan Cipaku I no 18 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Ardi menjelaskan bahwa memperdalam Alquran merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan setiap umat muslim. Sehingga dia lebih memilih untuk mengaji usai pulang kerja dari pada memilih aktivitas yang tidak bermanfaat.
"Ya kita harusnya mendalami Alquran lebih sering daripada bekerja terus. Daripada melakukan yang ga bermanfaat, lebih baik mengaji," jelas Ardi, panggilan Ardiansyah ketika dihubungi, Jumat (8/5) lalu.
Ardi menjelaskan sudah sekitar tujuh bulan dia mengaji di sana, dengan kelas utamanya belajar Alquran yang dilaksanakan setiap Selasa dan Kamis malam. Namun kajian memperdalam agama Islam di Daarut Tauhid tidak sampai di situ, masih banyak kegiatan lain yang dilakukan setiap harinya.
"Ada kajian lagi, seperti di hari Senin ada materi fiqih. Ada juga di hari Sabtu Minggu itu kelas kepribadian dan bisa diikuti oleh umum dan semua orang," jelas Ardi.
Kebetulan, lokasi Daarut Tauhid tidak jauh dari lokasi tempat kerjanya. Sehingga mengaji di sana tak banyak menyita waktunya.
Lebih lanjut, ayah dari satu anak ini mengatakan ada perbedaan yang dia rasakan saat belajar Alquran di sana. Menurutnya, metode pengajaran yang diberikan lebih lembut dan tulus dari pengajian yang lain.
"Soalnya sekarang kan banyak pengajian yang ajarannya keras dan sering nyudutin satu pihak. Tapi di sini engga. Pengajaran di Daarut Tauhid lebih terorganisir jadi bukan hanya bisa baca (Alquran), tapi juga bisa memahami (maknanya)," imbuhnya.
Dengan metode seperti itu, Ardi meyakini bahwa para jamaah yang mengaji di sana bisa mendapatkan hikmahnya. Tentunya jika masing-masing jamaah harus selalu menyertakan niat dan ketulusan, sehingga materi yang diberikan akan cepat diresapi.