Minta nota kosong, PNS Palembang cari untung beli atribut 17-an
"Yang banyak beli PNS dari pemerintah. Setiap beli satu kodi bahkan ada yang nyampe tiga kodi sekaligus," ungkap Ari.
Penjualan atribut 17-an yang dijajakan pedagang musiman, ternyata dimanfaatkan pegawai negeri sipil (PNS) di Palembang untuk meraup untung. Sebab banyak PNS di kota itu meminta nota kosong kepada pedagang saat membeli.
Hal ini diungkapkan Ari (31) pedagang atribut 17-an di Jalan Angkatan 45 Palembang kepada merdeka.com, Sabtu (9/8). Ari sengaja datang dari Bandung, Jawa Barat, bersama 40 teman-teman seprofesinya. Tahun ini adalah tahun ke tujuh dia datang ke Palembang menjual bendera merah putih dan atribut lainnya.
Ari mengaku, mayoritas pembeli atribut terutama background dan umbul-umbul (Rp 30 ribu) adalah instansi pemerintahan melalui PNS. Sebab, harga kedua jenis atribut itu cukup mahal dibanding bendera merah putih. Background seharga Rp 300 ribu per lembar dan umbul-umbul Rp 30 ribu. Sedangkan bendera hanya Rp 20 ribu.
"Ya, yang banyak beli PNS dari pemerintah. Setiap beli satu kodi bahkan ada yang nyampe tiga kodi sekaligus," ungkap Ari.
Namun, kata dia, setiap membeli atribut 17-an kepadanya, para PNS yang menggunakan seragam tersebut selalu meminta nota kosong. Dia pun terpaksa mengabulkan permintaan mereka demi lakunya dagangan.
"Apa boleh buat, saya kasih saja, dari pada mereka tak jadi beli. Apalagi belinya banyak," kata dia.
Menurut dia, kejadian aneh itu sudah dialaminya sejak pertama kali datang ke Palembang tujuh tahun silam. "Tiap tahun memang seperti itu. Malah, ada yang sudah langganan sama saya," ujarnya.