Perang di Depan Mata, Menko Polhukam Ungkap Pentingnya TNI Punya Angkatan Siber
Nantinya, Angkatan Siber ini menjadi matra keempat di tubuh TNI selain Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi memerintahkan TNI untuk membentuk Angkatan Siber. Nantinya, Angkatan Siber ini menjadi matra keempat di tubuh TNI selain Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
"Angkatan Siber ini sangat penting, itu adalah matra yang keempat," kata Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (4/9).
Menurutnya, kehadiran Angkatan Siber akan melengkapi kekuatan pertahanan dari tiga matra yang sudah ada diantaranya Angkatan Udara (AU), Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL).
"Karena saat ini pertahanan dan keamanan tidak hanya memerlukan kekuatan seperti pesawat tempur, kapal perang, tank dan sebagainya. Saat ini perang sudah masuk ke ranah-ranah perang-perang siber,” kata dia.
Hadi menambahkan, pembentukan Angkatan Siber ini berbeda dengan satuan siber (Satsiber) yang saat ini sudah ada di tiap matra.
"Satuan siber yang digunakan untuk menjaga keamanan administrasi dan portal. Tapi TNI, Kementerian Pertahanan sedang membangun kekuatan yang bisa menghadapi pada perang siber,” kata Hadi.
Namun demikian, Menko Hadi belum bisa menyampaikan lebih jauh terkait teknis dan proses pembentukan Angkatan Siber ini. Namun ke depan, dia memastikan akan ada penyesuaian dengan mengubah dan memperbaiki satuan TNI.
“Iya revisi pada waktu itu kita laksanakan pada tahun 2020. Waktu saya panglima. Dengan adanya kekuatan baru ini Mabes TNI akan menyesuaikan, kekinian dengan mengubah atau memperbaiki doktrin TNI,” kata dia.
Berbeda dengan Satuan Siber
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengakui pihaknya sudah menerima perintah dari Presiden Joko Widodo untuk membentuk Angkatan Siber sebagai matra keempat di institusi TNI.
"Saya sudah diperintah Pak Presiden, kemarin juga dari MPR waktu pidato, untuk membuat TNI Angkatan Siber," kata Agus setelah menghadiri rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/9).
Dia mengatakan saat ini TNI sudah memiliki satuan siber. Menurutnya satuan tersebut sangat bergantung kepada kemampuan sumber daya manusia.
Sejauh ini, menurutnya, TNI baru berencana untuk membuat pusat siber di markas besar (mabes) dan juga di setiap matra. Menurutnya, rekrutmen personelnya pun bakal berasal dari lulusan SMA dan universitas.
Namun, satuan siber itu bakal berbeda dengan satuan-satuan lainnya di TNI karena akan lebih banyak diisi oleh personel sipil. Nantinya, kata dia, rekrutmen satuan tersebut akan lebih memprioritaskan keahliannya.
"Memang kalau siber itu berbeda dengan satuan lain, mungkin akan lebih banyak orang sipilnya," kata dia.
Namun, dia mengaku belum melakukan pembicaraan khusus dengan DPR RI, karena kehadirannya di DPR pada Selasa ini hanya membahas soal anggaran pertahanan.
Sebelumnya (16/8), Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet menilai sudah saatnya Indonesia segera mempersiapkan pembentukan matra ke-IV Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan menghadirkan Angkatan Siber.
"Kehadirannya untuk memperkuat tiga matra yang sudah ada, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara," ujar Bamsoet dalam Pidato Pengantar Sidang Tahunan MPR Tahun 2024 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta.