Kasau Tak Masalah Angkatan Siber Diisi Warga Sipil, Asalkan Profesional
Menurut Kasau, TNI maupun sipil bisa mengisi angkatan siber asalkan memiliki keahlian di bidang tersebut.
Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono menyambut baik rencana pembentukan angkatan siber. Dia mengatakan, satuannya sudah memiliki anggota yang ahli di bidang siber.
"Jadi kita punya satuan siber, Angkatan Udara ada satuan siber di bawah dinas pengamanan, terus kita juga punya pendidikan siber," kata Tonny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9).
Jenderal bintang empat ini menyebut, mereka yang mempunyai basic ilmu IT akan terus dibina dan dididik untuk menguasai tantangan siber.
"Di mana kita didik anggota-anggota Angkatan Udara, yang punya basic ilmu IT, menjadi mengawaki satuan-satuan siber. Lebih lanjut nanti ikut kebijakan TNI," ujarnya.
Dengan adanya pembinaan tersebut, maka TNI AU siap jika memang diminta untuk masuk ke dalam Matra Siber. Saat disinggung soal siapa yang layak untuk mengisi matra tersebut, menurutnya bisa sipil maupun TNI. Asalkan, mereka memiliki keahlian atau profesional di bidang siber.
"Kalau menurut saya sih sama saja, profesionalisme. Kalau memang dari kita punya angkatan, Angkatan Siber, awak-awaknya gabungan dari TNI dengan sipil tidak masalah," jelasnya.
"Tapi yang penting tujuan dibuat organisasi itu terkait apa, lebih ke situ sih. Kita tidak masalah dari sipil atau militer. (Menyesuaikan) Dari tugas pokok satuan itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengakui pihaknya sudah menerima perintah dari Presiden Joko Widodo untuk membentuk Angkatan Siber sebagai matra keempat di institusi TNI.
"Saya sudah diperintah Pak Presiden, kemarin juga dari MPR waktu pidato, untuk membuat TNI Angkatan Siber" kata Agus setelah menghadiri rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/9).
Dia mengatakan saat ini TNI sudah memiliki satuan siber. Menurutnya satuan tersebut sangat bergantung kepada kemampuan sumber daya manusia.
Sejauh ini, menurutnya, TNI baru berencana untuk membuat pusat siber di markas besar (mabes) dan juga di setiap matra. Menurutnya, rekrutmen personelnya pun bakal berasal dari lulusan SMA dan universitas.
Namun, satuan siber itu bakal berbeda dengan satuan-satuan lainnya di TNI karena akan lebih banyak diisi oleh personel sipil. Nantinya, kata dia, rekrutmen satuan tersebut akan lebih memprioritaskan keahliannya.
"Memang kalau siber itu berbeda dengan satuan lain, mungkin akan lebih banyak orang sipilnya," kata dia.
Namun, dia mengaku belum melakukan pembicaraan khusus dengan DPR RI, karena kehadirannya di DPR pada Selasa ini hanya membahas soal anggaran pertahanan.
Sebelumnya (16/8), Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet menilai sudah saatnya Indonesia segera mempersiapkan pembentukan matra ke-IV Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan menghadirkan Angkatan Siber.
"Kehadirannya untuk memperkuat tiga matra yang sudah ada, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara," ujar Bamsoet dalam Pidato Pengantar Sidang Tahunan MPR Tahun 2024 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta.
Bamsoet menuturkan hal tersebut penting mengingat posisi geopolitik Indonesia sangat rawan karena berhadapan langsung dengan trisula negara persemakmuran Inggris, yaitu Malaysia, Singapura, dan Australia.