Menko Polhukam Bicara Potensi Kekuatan TNI setelah Kehadiran Angkatan Siber
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan TNI bakal menyesuaikan dengan kekuatan baru Angkatan Siber yang segera dibentuk.
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan TNI bakal menyesuaikan dengan kekuatan baru Angkatan Siber yang segera dibentuk. Hadi mengatakan, TNI akan mengubah doktrin tiap satuan menyusul potensi perang siber di era sekarang.
"Iya revisi pada waktu itu kita laksanakan pada tahun 2020. Waktu saya panglima. Dengan adanya kekuatan baru ini Mabes TNI akan menyesuaikan, kekinian dengan mengubah atau memperbaiki doktrin TNI," kata Hadi kepada wartawan di Jakarta Pusat, Rabu (4/9).
Hadi menuturkan pentingnya membentuk Angkatan Siber untuk memperkuat pertahanan Indonesia dalam menghadapi perang siber.
"Saat ini pertahanan dan keamanan tidak hanya itu memerlukan kekuatan seperti pesawat tempur, kapal perang, tank dan sebagainya. Saat ini perang sudah masuk ke ranah-ranah perang perang siber" jelas Hadi.
Menurut Hadi, untuk mengantisipasi perang siber perlu adanya penguatan di bidang teknologi dan informasi. Penguatan tersebut dilakukan agar Indonesia kuat dari serangan siber asing seperti arus informasi sesat hingga peretasan sistem strategis milik pemerintah.
"Perang siber itu memerlukan media informasi untuk membangun opini masyarakat. Jadi perang siber itu perang pikiran, kita mempengaruhi pikiran masyarakat untuk melaksanakan kehendak," kata Hadi.
Mantan Panglima TNI ini menggambarkan Indonesia pernah mengalami perang Siber dengan Timor Leste yang saat itu didukung sekutunya. Perang tersebut memberikan pengalaman bagi Indonesia untuk menyiapkan kekuatan siber.
"Kita sudah pernah mengalami perang siber, di antaranya pada waktu itu adalah Timor Leste kita perang siber dengan negara yang mendukungnya. Dan pada waktu itu, kita juga masih butuh pengalaman, untuk bisa memenangkan dalam perang siber," ungkap Hadi.
Lebih lanjut, Hadi menyampaikan Angkatan Siber bakal berbeda dengan Satuan Siber (Satsiber) dari setiap Matra. Tugas Angkatan ini bukan sekedar mengamankan administrasi atau portal melainkan siap berperang dalam dunia siber.
"Pertanyaannya saat ini Mabes TNI sudah punya. Iya, itu adalah satuan siber, yang digunakan untuk menjaga keamanan administrasi, portal. Tapi TNI, Kementerian Pertahanan sedang membangun kekuatan yang bisa menghadapi pada perang siber," kata Hadi.
"Karena perang sekarang ini adalah perang yang diperlukan, bagaimana kita bisa mempengaruhi pikiran otak manusia," tambah dia.