Miras oplosan yang kembali telan nyawa
Baru-baru ini, di beberapa daerah Jawa Barat miras oplosan kembali menelan korban.
Minuman keras alias miras masih menjadi primadona di sebagian kalangan. Bagi penikmatnya, miras merupakan suguhan yang wajib ketika berkumpul atau acara dengan teman sebagai pengikat keakraban.
Tak heran jika, aparat penegak hukum sering melakukan razia lokasi yang diduga tempat pesta miras. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi adanya korban jiwa dan tindakan kriminal lainnya. Karena bukan peristiwa baru, para pecinta miras kerap kali mengoplos minuman tersebut dengan berbagai bahan berbahaya lainnya.
Tak ayal akibat hal tersebut banyak nyawa melayang. Seperti baru-baru ini, di beberapa daerah Jawa Barat miras oplosan kembali menelan korban. Peristiwa ini pun menambah panjang deretan kasus miras oplosan yang menewaskan korban.
Berikut peristiwanya:
-
Kapan Mikhayla lahir? Lahir pada 2 Juni 2012, Mikhayla kini berusia 11 tahun.
-
Apa itu Miruha? Mengutip kanal YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, Kamis (23/11), Miruha didefinisikan sebagai teknologi sederhana dari warga Subang di zaman dahulu untuk menyalakan api.
-
Siapa yang hadir di acara pengajian Tyas Mirasih? Dengan kehadiran anggota keluarga yang besar dan orang-orang terdekatnya, acara pengajian pra nikah ini semakin istimewa dengan hiasan bunga yang seluruhnya berwarna putih.
-
Kapan Tyas Mirasih terlihat seperti ratu dengan mahkotanya? Tyas terlihat seperti seorang ratu dengan mahkotanya yang merupakan karya dari desainer Rinaldy Yunardi, lho.
-
Di mana Sedah Mirah berlarian di pelaminan? Aksi Sedah Mirah dan adiknya Nahyan pun kian mencuri perhatian publik di momen pernikahan om mereka, Kaesang Pangarep beberapa waktu lalu. Sedah Mirah dan Nahyan yang tak mau memakai pakaian Jawa tampak berlarian di atas pelaminan. Aksinya ini sukses membuat gemas banyak orang.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
6 Orang warga Depok tewas
Setelah sempat kritis, akhirnya Ahmad alias Bagol (60) mengembuskan napas terakhirnya. Bagol menjadi korban ke enam akibat menenggak miras oplosan.
Bagol meninggal sore tadi sekitar pukul 16.10 WIB. Pria paruh baya itu meninggal tak lama setelah temannya bernama Maulana alias Jek (50) meninggal siang tadi.
Ketua RT 003 RW 015, Samsuri mengatakan, hari ini sudah dua orang yang meninggal di Kampung Lio. Keduanya adalah korban miras oplosan. Total korban jiwa hingga saat ini ada enam yaitu Boy, Enday, Udin dan Samin.
"Sebelumnya sih Maulana dan Ahmad sedang kritis. Kalau yang lain meninggal beberapa hari lalu berdekatan waktunya," kata Samsuri di Depok, Senin (21/12).
Pekerjaan para korban adalah sopir angkot. Usianya pun sudah tak lagi muda yaitu diatas 40 tahun. Mereka adalah teman satu tongkrongan dan kerap minum bersama setelah kerja. "Belinya di toko depan Agung Shop katanya," ungkapnya.
Sementara itu, setelah tewasnya beberapa warga akhirnya Satuan Narkoba Polresta Depok menggerebek dua toko miras di Jalan Ridwan Rais, Beji. Polisi mengamankan 150 botol miras berbagai merek. Ratusan botol miras itu kemudian dibawa ke Polresta Depok sebagai barang bukti. "Sudah kami amankan, pemiliknya juga kami bawa," kata Kasat Narkoba Polresta Depok, Kompol Vivick Tjangkung.
6 Warga Sumedang tewas
Enam tewas dan satu kritis akibat menenggak miras oplosan di Sumedang. Nana Mulyana (37), Indra Eka Saputa (35) tewas pada Senin (21/12). Adapun empat lainnya ; Iin Solihin (37), Asep Maryana (40), Edwar Yulianto (36) dan Rahman (36) meninggal Selasa (22/12) kemarin.
Mereka meregang nyawa setelah menderita sakit yang diawali gejala mual diduga setelah minum miras oplosan pada Minggu (18/12) pukul 18.00 WIB di Pangkalan Ojeg, Desa Cisempur, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
"Enam orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartonopada wartawan, Rabu (23/12).
Sedangkan, satu lainnya yakni Nanang (40) alias Macan masih dalam kondisi kritis. Warga Desa Mangunarga, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang tersebut dirawat di RS Cicendo Kabupaten Sumedang.
"Satu masih dirawat di RS Cicendo atas nama Nanang alias Macan," ungkapnya.
Dia menambahkan polisi masih menyelidiki cairan yang dioplos hingga menewaskan banyak nyawa pada insiden tersebut. "Sedang dilacak dulu bahannya. Bisa saja bahan tidak berbahaya, tapi jika dicampur ya mematikan," ungkapnya.
2 warga Sukamulya tewas
Korban tewas usai menenggak miras oplosan kembali terjadi. Setelah kejadian di Depok menelan lima nyawa sekaligus, kini dua warga Sumedang, Jawa Barat, juga bernasib sama.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan, dua korban tewas usai minum miras oplosan itu adalah Nuralim alias Odoy (48), dan Herman alias Goong (37).
"Keduanya merupakan warga Desa Sukamulya. Mereka minum miras oplosan jenis ginseng," kata Sulistyo kepada wartawan, Rabu (23/12).
Sedangkan satu warga lain, Dede (32), sudah dipulangkan ke rumahnya setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Menurut Sulistyo, sesaat sebelum tewas, para korban meracik minuman keras dari pedagang di bilangan Rancaekek dan mencampurnya dengan berbagai bahan lain. Seperti kebanyakan lainnya, mereka merasa mual dan sakit usai menenggak minuman itu. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit setempat. Saat ini polisi masih menyelidiki peristiwa itu.
"Upaya menangkap penjual serta mengindentifikasi bahan miras oplosan sedang dilakukan pendalaman melalui pemeriksaan laboratorium," ucap Sulistyo.
Sulistyo melanjutkan, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi dalam peristiwa itu. "Kami juga akan melakukan razia pedagang miras," tutup Sulistyo.