Muktamar Muhammadiyah diharapkan lahirkan Ketua Umum visioner
Diharapkan ketua umum terpilih bisa mencontoh bahkan melampaui kiprah para pendahulu sebelumnya.
Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar yang saat ini berlangsung diharapkan menghasilkan keputusan yang strategis demi kelangsungan dakwah organisasi tersebut, termasuk melahirkan ketua umum yang visioner. Diharapkan ketua umum terpilih bisa mencontoh bahkan melampaui kiprah para pendahulu sebelumnya.
"Pak Amien, Buya Syafii dan Pak Din telah membawa Muhammadiyah ke tengah-tengah pergumulan masalah nasional bahkan internasional. Ketua umum terpilih mesti meneruskan dan meningkatkan peran-peran kebangsaan dan kemanusian Muhammadiyah," ungkap Ketua Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah periode 2000-2002, Raja J Antoni, Selasa (4/8).
Toni mengingatkan kiprah Amien Rais. Dia menceritakan Muktamar Ikatan Remaja Muhammadiyah (kini IPM) pada 1998 digelar dihujung masa Orde Baru.
"Pembukaan Muktamar IRM ketika itu persis pada hari Pak Harto 'lengser ke prabon' tanggal 21 Mei 1998. Pak Amien Rais, Ketua PP Muhammadiyah ketika itu, yang sedianya datang membuka acara terpaksa batal karena ketegangan situasi politik di Jakarta," jelas Sekjen PSI ini.
Toni menambahkan pembukaan Muktamar IRM 1998 menjadi muktamar yang penuh suka-gembira karena tuntutan reformasi yang disimbolkan oleh turunnya Pak Harto berhasil.
"Apalagi salah seorang yang 'pasang badan' memimpin gerakan reformasi adalah Pak Amien Rais," tandasnya.