Mulyadi Demokrat Siap Maju Pilgub Sumbar 2020
Mulyadi menegaskan, pemimpin bukan milik partai politik, tapi milik seluruh masyarakat. Mulyadi menilai, masyarakat Sumbar rindu pemimpin yang pro terhadap seluruh lapisan masyarakat.
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat, Mulyadi menyatakan siap maju Pilgub Sumbar 2020. Terlebih, adanya dorongan dari masyarakat yang ingin dirinya maju.
Mulyadi menegaskan, pemimpin bukan milik partai politik, tapi milik seluruh masyarakat. Mulyadi menilai, masyarakat Sumbar rindu pemimpin yang pro terhadap seluruh lapisan masyarakat.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Mengapa Pilkada 2020 disebut sebagai momen penting dalam demokrasi Indonesia? Pilkada Serentak 2020 menjadi salah satu momen penting dalam demokrasi Indonesia, meskipun dilaksanakan di tengah tantangan pandemi.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
Selama menjadi anggota DPR tiga periode di Senayan, Mulyadi banyak melihat ketimpangan yang dilakukan oleh pejabat publik. Seperti halnya memberikan bantuan terhadap golongan tertentu yang merupakan basis pendukung seorang wakil rakyat.
Hal seperti ini, menurutnya, sudah tidak relevan lagi di masa kini. Ia menilai gaya kepemimpinan seperti ini merupakan gaya yang telah ketinggalan zaman.
Apalagi ketika terjebak dalam kesetiaan buta yang hanya mementingkan kepentingan partai sehingga mengesampingkan kepentingan masyarakat banyak. Menepis paradigma kepemimpinan seperti itu, Mulyadi memegang prinsip kesetiaan terhadap negara lebih tinggi daripada kesetiaan terhadap partai.
"Pemimpin adalah milik rakyat bukan milik partai," kata Mulyadi, Minggu (2/2).
"Ada ungkapan my loyalty to the party ends when my loyalty to the country begins, kesetiaan kepada partai berakhir ketika kesetiaan kepada negara dimulai," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Mulyadi menilai, saat individu menjadi seorang kepala daerah maka kepentingan masyarakat luas lebih diutamakan daripada kepentingan partai politik. Karena pada hakikatnya, kepala daerah adalah individu pilihan yang dipilih untuk mengemban amanah masyarakat.
Mulyadi mengaku dengan senang hati menerima dorongan masyarakat Sumbar untuk maju dalam Pilgub Sumbar 2020. Dia menganggap, dorongan masyarakat merupakan suatu kekuatan untuk lebih banyak berkontribusi kepada tanah kelahirannya.
"Saya tidak keberatan meninggalkan jabatan sebagai Anggota DPR RI dan maju sebagai calon gubernur karena ini memang dorongan dari masyarakat Sumbar," kata Mulyadi.
Selama menjabat tiga periode sebagai anggota DPR, sejumlah pembangunan telah dikawal oleh Mulyadi yang berasal dari Dapil Sumbar.
Di antaranya, penyelesaian Jembatan Layang Kelok 9, jalan Manggopoh-Simpang Empat, jalan Tapan-Batas Bengkulu, listrik tenaga surya, proyek infrastruktur pedesaan PPIP, listrik desa, mesin robin untuk ratusan nelayan, revitalisasi Pantai Carocok, Politeknik Pelayaran dan banyak lagi yang lain.
"Ketika saya menjabat sebagai DPR RI di Senayan, Alhamdulillah perjuangan untuk masyarakat banyak membuahkan hasil di berbagai pembangunan, dan ini akan saya lanjutkan jika diberikan amanah menjadi Gubernur Sumbar periode mendatang," pungkasnya.
(mdk/rnd)