Musisi hingga pencipta lagu geruduk tempat pembajakan CD di Tangerang
Musisi hingga pencipta lagu geruduk tempat pembajakan CD di Tangerang. Sejumlah pekerja seni dan masyarakat mendatangi kawasan pergudangan Sentral Kosambi, di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. Mereka berunjuk rasa di gudang yang diduga menjadi pabrik produksi compact disc (CD) bajakan.
Sejumlah pekerja seni dan masyarakat mendatangi kawasan pergudangan Sentral Kosambi, di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. Mereka berunjuk rasa di gudang yang diduga menjadi pabrik produksi compact disc (CD) bajakan yang didistribusikan ke wilayah Glodok.
Sederet musisi seperti Delon, Siti Badriah, tampak hadir dalam aksi demonstrasi tersebut. Edy Lubis juru bicara dari pendemo, dalam orasinya meminta kepada pihak perusahaan untuk menghentikan kegiatan pembajakan CD di pabrik itu karena dianggap sudah membunuh pendapatan para pekerja seni di tanah air.
"Dugaan kita, ini adalah tempat produksi CD bajakan. Ini akan kita laporkan karena melanggar Undang-undang 28 tahun 2014 tentang hak cipta," kata Edy Lubis dari LBH IPK, Rabu (1/11).
Menurut Edy, pihaknya telah memantau aktivitas produksi di pabrik itu sejak seminggu lalu. Pihaknya bersama sejumlah artis sebenarnya juga ingin menunjukkan langsung kondisi dalam pabrik yang sebenarnya.
"Saya tadi pagi masih ada nama perusahaan, tetapi kami datang sudah dicopot, kami juga ingin menunjukkan langsung, bahwa kami bukan fitnah," ucap Edy.
Delon yang hadir dalam aksi tersebut, berharap tidak ada lagi aktivitas pembajakan yang terjadi di Indonesia. Menurutnya, produsen CD bajakan telah mempersempit ruang-ruang kreativitas pekerja seni.
"Kami ingin pembajakan tidak ada lagi di negeri kita tercinta, saya berharap penegak hukum bisa tegas," katanya.
Sirwenda, pencipta lagu yang telah berkarya sejak tahun 1980 ini mengaku sangat sedih dengan adanya pembajakan karya oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Dirinya meminta Pemerintah bisa bertindak tegas dan melindungi nasib pekerja seni seperti dirinya.
"Saya sejak 1980 sudah ciptakan lagu, royalti saya hanya Rp2.1 juta untuk 6 bulan, kehidupan saya sangat miskin. Padahal karya saya booming," ucap Pencipta Lagu Satu Jam saja ini.