Mustahil bus dan truk masuk lorong waktu
Bus Pahala Kencana sempat dilaporkan hilang di tengah Alas (hutan) Bonggan, pada Kamis (22/6) dini hari lalu.
Sejak dulu, cerita tersesatnya pengendara kendaraan sudah sering terdengar. Teranyar adalah cerita hilangnya bus Pahala Kencana dan dua truk PT Varia Usaha, Semen Gresik.
Kendaraan itu sempat dilaporkan hilang di tengah Alas (hutan) Bonggan, pada Kamis (22/6) dini hari lalu. Cerita ini sempat menggegerkan warga Kecamatan Todanan, Blora, Jawa Tengah.
Cerita bermula saat jalur Rembang-Juwana-Pati macet total. Kejadiannya pukul 02.00 dini hari. Pengakuan sopir dan kenek bus, mereka masih berada di jalur pantai Utara Jawa. Indikatornya lampu jalanan masih terang dan di sepanjang jalanan masih ada becak.
Sopir bus melihat truk di depannya berhenti dan berupaya menyalip. Namun, saat itu jalanan menanjak. Kenek bus menahan agar sopir memberi kesempatan truk mendaki jalan menanjak lebih dulu.
Setelah truk berhasil mendaki, sopir bus pun berusaha mendaki tanjakan. Namun tiba-tiba mesin mati. Bus tidak kuat menanjak dan melorot turun. Sopir dan kenek turun untuk memeriksa bus.
Mereka pikir masih berada di jalur Pantura. Tetapi yang terjadi justru berada di tengah hutan. Pohon jati besar di sekeliling bus. Sementara jalan tempat bus berada adalah jalan kecil, jalan kampung.
Setelah bus berhenti, sopir dan kenek turun. Penumpang juga turun semua. "Mereka kebingungan hingga pagi datang. Bus dan dua truk baru bisa keluar setelah sinar terang matahari," cerita petugas Polsek Todanan, Blora, Briptu Trio.
Mengapa sopir bus dan truk bisa tersesat? Apakah bus itu masuk lorong waktu seperti masyarakat bicarakan? Menurut pandangan spiritual Ki Kusumo, ini yang dinamakan dengan Mingmang.
"Mereka beranggapan seolah-olah jalan yang dilaluinya benar, padahal salah. Apalagi kalau melewati hutan, di mana-mana hutan itu banyak penunggunya," kata Ki Kusumo kepada merdeka.com.
Ki Kusumo menjelaskan, karena sopir bus dan truk tersebut dipengaruhi unsur-unsur dari luar. "Jadi ngacau gitu. Mereka seolah-olah melihat sesuatu seperti apa yang dipikirkan," ujar dia.
Kasus tersesatnya pengendara ini bukan yang pertama. Sejak dulu kasus semacam ini banyak terjadi. "Biasanya itu diumpetin dulu, setelah lama baru dilepas," jelas Ki Kusumo.
Ki Kusumo mempunyai tips agar tidak tersesat saat berkendara dan diganggu oleh dunia lain. "Dekatkan diri pada yang maha kuasa," tegas dia.