Nasib tragis Irma Bule dan ketatnya persaingan artis lokal
Cengkok khas dangdut bukan lagi menjadi jualan yang lantas dapat perhatian publik.
Berbagai macam cara dilakukan sejumlah pendatang baru di industri musik tanah air. Mulai dari formula standar, menciptakan karya yang easy listening agar mudah diterima pasar, membuat sensasi murahan seperti membuat berita selingkuh, membuat goyang erotis bagi pedangdut wanita, hingga yang paling ekstrem, melakukan aksi berbahaya di atas panggung. Pilihan terakhir dipilih Irma Bule, pedangdut asal Karawang Jawa Barat.
Dengan bermodal ular berbisa, Irma bernyanyi di atas panggung seolah binatang reptil berbahaya tersebut layaknya seekor hewan peliharaan semisal kucing. Nahas, ajal Irma justru berakhir di atas panggung setelah ular king cobra mematuk dirinya. Irma meninggal setelah sempat dilarikan ke rumah sakit.
Pengamat musik Bens Leo melihat, apa yang dilakukan Irma merupakan buntut dari semakin ketatnya persaingan di industri musik dangdut. Cengkok khas dangdut bukan lagi menjadi jualan yang lantas dapat perhatian publik.
"Sebetulnya persaingan musik ketat sekali termasuk dangdut. Kadang-kadang beberapa penyanyi pendatang baru tampil tidak mementingkan kaidah rasional apakah itu membahayakan dirinya atau tidak. Dalam kasus ini kita lihat yang menimpa Irma Bule yang meninggal setelah digigit ular berbisa," kata Bens saat dihubungi merdeka.com, Jumat (8/4).
Menurutnya itulah konsekuensi yang harus dibayar seorang pendatang baru di industri musik. Dia pun setuju dengan pendapat sebagian kalangan yang mengungkapkan sudah sebaiknya pedangdut menjual karakter utama musik dangdut, yakni vokal penyanyinya.
"Karakter penyanyinya tumbuh dengan warna vokalnya. Bukan dengan alat bantu seperti ular, atau melakukan aksi nekat memanjat rigging panggung," ujarnya/
Lebih lanjut, ia mencontohkan ajang pencarian bakat penyanyi dangdut yang diselenggarakan salah satu televisi swasta. Di sana, tidak ada satu pun peserta yang mengandalkan aksi nekat atau goyang khas. Peserta total menggunakan vokalnya sebagai senjata utama menarik perhatian juri.
Selain itu, faktor kostum yang digunakan di atas panggung yang menggunakan desain desainer terkemuka membuat peserta terkesan wah. Vokal dan kostum menjadi penilaian utama juri.
"Calon pendatang baru yang ikut audisi tidak vulgar tapi menarik. Saya melihat megahnya Dangdut Academy Asia. Yang dandani Ivan Gunawan, biasa dipakai penyanyi megah, musik dangdut tidak bisa dikecilkan," ujarnya.
Baca juga:
Aksi nyentrik Lady Gaga sampai hobi telanjang di belakang panggung
Aksi nekat dan aneh musisi di atas panggung
Demi sensasi, '3 Kucing' nekat panjat panggung setinggi 10 meter
Pedangdut tewas digigit ular, pawang ular dan suami diperiksa polisi
Keluarga kecewa tak ada penjelasan panitia soal tewasnya Irma Bule
-
Kapan Ira Wibowo mengikuti lomba lari? 2 Artis berdarah campuran Jerman-Indonesia ini memulai lomba lari sejak matahari baru terbit.
-
Apa yang dilakukan Ira Wibowo baru-baru ini? Ira Wibowo baru-baru ini mengikuti perlombaan lari yang diadakan oleh salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta.
-
Dimana Ira Wibowo berlibur? Ira Wibowo berlibur ke Mexico, yang berbatasan langsung dengan Amerika Serikat di sebelah utaranya.
-
Apa yang dilakukan Ira Wibowo dan ibunya saat bertemu? Pertemuan kali ini terasa beda. Saat pertama lihat mama, kami gak bicara apapun hanya saling memeluk tanpa kata-kata,
-
Apa rahasia awet muda Ira Wibowo? Salah satu rahasia awet muda Ira ternyata adalah rajin olahraga.
-
Siapa penemu Borondong Ibun? Asal usul Borondong Ibun Borondong Ibun sebenarnya sudah populer sejak tahun 1960-an. Ketika itu Mak Erah mencoba membuat makanan dari hasil padi ketan dan gula aren yang jadi komoditas andalan Kecamatan Ibun. Dari hasil pembuatannya itu, Borondong Ibun dikenalkan ke warga dan banyak disukai. Mak Erah lantas membuatnya secara massal di rumah dan mengajarkan resep pembuatannya ke warga sekitar.