New Normal di Banyuwangi Diawali dari Sektor Pelayanan Publik
Bupati Banyuwangi Azwar Anas menjelaskan, kantor desa di Banyuwangi sudah dibuka untuk melayani masyarakat. Seluruh perangkat desa kini dilengkapi dengan alat pelindung diri.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas telah mempersiapkan sejumlah hal untuk menyambut new normal atau tatanan kehidupan baru di tengah pandemi Covid-19. Dia menyebut, new normal di daerahnya akan dimulai dari sektor pelayanan publik.
"New normal atau di kami disebut kebiasaan anyar ini kami mulai dari pelayanan publik," katanya dalam diskusi Pembatasan Kegiatan Vs Produktif dan Aman Hadapi Covid-19 yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (4/6).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Apa komoditas pertanian unggulan yang sedang dikembangkan di Banyuwangi? Pemkab Banyuwangi terus memacu produksi potensi pertanian, terutama komoditas yang banyak diminati pasar. Salah satunya pisang cavendish atau ambon putih.
Dia menjelaskan, kantor desa di Banyuwangi sudah dibuka untuk melayani masyarakat. Seluruh perangkat desa kini dilengkapi dengan alat pelindung diri.
Tak hanya perangkat desa, protokol kesehatan juga wajib dipatuhi oleh masyarakat yang berkunjung. Misalnya warga harus menggunakan masker.
"Kalau mereka tidak gunakan masker nggk dapat pelayanan," tegasnya.
Sebelum masuk ke kantor desa, warga juga harus melakukan pongecekan suhu tubuh. Jika warga menolak, maka akan dipulangkan ke rumah masing-masing.
"Ketiga wajib cuci tangan sebelum masuk. Begitu dia masuk ke dalam harus berjaga jarak. Kemudian ibu-ibu yang sepuh agak batuk, ini tidak boleh datang," terangnya.
Setelah sektor pelayanan publik, new normal berikutnya masuk ke sektor pariwisata. Dia memastikan tak akan mengizinkan hotel atau restoran beroperasi di Banyuwangi jika tak menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Restoran yang sudah new normal kita kasih sertifikasi atau semacam tiket. Kalau tidak ada tiket, mereka tidak boleh (beroperasi) karena ini akan berisiko. Jangan-jangan aman di hotel, aman di transportasi tapi tidak aman di restorannya," pungkas Azwar Anas.
(mdk/gil)