Nobar film G30S/PKI di Makassar digelar 5 hari berturut-turut
Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Sulsel turut ambil bagian untuk menanamkan jiwa kebangsaan dan kecintaan kepada NKRI, melalui pemutaran film G 30 S PKI selama lima hari. Pemutaran film sejarah ini digelar di beberapa titik di Makassar, mulai Selasa hingga Sabtu mendatang, (26-30/9).
Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Sulsel turut ambil bagian untuk menanamkan jiwa kebangsaan dan kecintaan kepada NKRI, melalui pemutaran film G 30 S PKI selama lima hari. Pemutaran film sejarah ini digelar di beberapa titik di Makassar, mulai Selasa hingga Sabtu mendatang, (26-30/9).
Ketua FUIB Sulsel Muchtar Daeng Lau menjelaskan, pemutaran film dimulai pukul 19.30 WITA. Masing-masing Selasa (26/9) di lapangan kompleks BTP, Rabu (27/9) di anjungan Pantai Losari, Kamis (28/9) di lapangan Hertasning, Jumat (29/9) di lapangan Hasanudin dan puncaknya Sabtu, (30/9) di gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Tamalanrea.
"Rencananya di malam puncak pemutaran film tanggal 30 itu nantinya dihadiri Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Agus Surya Bakti," ujar Muchtar Daeng Lau, Jumat (22/9).
Tujuan pemutaran film agar anak bangsa tidak melupakan dan tidak kehilangan sejarah pahit yang pernah terjadi di tahun 1965. Juga agar jiwa kebangsaan dan kecintaan terhadap NKRI terwariskan.
"FUIB Sulsel merasa terpanggil untuk kembali ikut pemutaran film ini, karena kita menduga bahaya laten komunis sudah ada aroma-aroma barunya yang tercium," ujar Muchtar yang bersama aktivis kelompok Islam lainnya di Makassar pernah mendatangkan Zakir Naik, ulama asal India.
Adapun soal pro kontra pemutaran film ini, kata Muchtar Daeng Lau, pihaknya meyakini bahwa PKI itu nyata dan punya dokumen asli serta ada fakta-faktanya.