Novanto: Golkar akan jadikan Maluku sebagai lumbung ikan nasional
Dalam kunjungan tersebut, Novanto mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait dengan moratorium kapal ikan dan banyaknya kapal ikan yang menganggur. Akibat kebijakan tersebut, produksi ikan di Maluku menjadi berkurang.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto melakukan kunjungan ke Provinsi Maluku. Novanto berkomitmen mendukung kemajuan potensi kemaritiman terutama potensi perikanan di Provinsi Maluku.
"Partai Golkar berkomitmen mendukung pemerintah Provinsi Maluku untuk dapat memanfaatkan potensi maritim, terutama perikanan di Provinsi Maluku yang selama ini dikenal sebagai lumbung ikan nasional," kata Novanto, Rabu (19/10).
Dalam kunjungan tersebut, Novanto mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait dengan moratorium kapal ikan dan banyaknya kapal ikan yang menganggur. Akibat kebijakan tersebut, produksi ikan di Maluku menjadi berkurang.
Padahal, lanjut dia, potensi ikan di Maluku ini mencapai 1,5 juta ton per tahun. Namun, sekarang ini potensi ini hanya bisa digali 500 ribu ton per tahun.
Produksi ikan di Provinsi Maluku terutama di Tual sangat besar. Maluku dikenal sebagai eksportir ikan hingga ke mancanegara terutama Amerika Serikat. Namun akibat dari kebijakan moratorium itu, terjadi juga penurunan ekspor ikan ke luar negeri.
Mendapatkan keluhan tersebut, Novanto berjanji akan segera menindaklanjutinya dengan menyampaikan kepada pihak-pihak terkait, terutama Menteri Kemaritiman RI.
Novanto berada di Maluku bersama istri yang juga Ketua Umum IIPG, Deisty Novanto, Roem Kono, Robert Kardinal dan Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Indonesia II Ahmad Hidayat Mus. Kemudian Ketua DPD Partai Golkar Maluku yang juga Gubernur Maluku, Said Assegaf, wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua.
Dalam kesempatan ini, Novanto menghadiri Festival Pesona Meti Key, di Pantai Pasir Panjang, Maluku. Pada kesempatan yang sama, Novanto juga menyampaikan kebijakan Partai Golkar tentang dukungannya terhadap pencalonan Jokowi sebagai Presiden dari Partai Golkar tahun 2019.
Menurut Novanto, masyarakat Maluku mendukung kebijakan tersebut. Hal ini karena pemerintahan Presiden Jokowi dianggap berhasil membangun infrastuktur pertanian, kemaritiman, pelabuhan dan kebijakan lainnya yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah.