Nurdin Halid sebut Golkar tak pernah minta mahar untuk SK dukungan
"Enggak ada, enggak ada, tidak ada mahar mahar di Golkar itu tertib, kalau ada lewat bendahara. Tidak ada lewat orang, kalau lewat orang itu pribadi masing-masing," kata Nurdin.
Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid membantah jika di Partainya ada praktik mahar politik. Dia mengaku semuanya selalu berjalan tertib sesuai dengan aturan di Partai yang berlambang pohon beringin itu.
"Enggak ada, enggak ada, tidak ada mahar mahar di Golkar itu tertib, kalau ada lewat bendahara. Tidak ada lewat orang, kalau lewat orang itu pribadi masing-masing," kata Nurdin di Restoran Puang Ocha, Jakarta Pusat, Rabu (27/9).
Menurutnya jika hal itu terjadi mungkin dilakukan oleh oknum yang tidak bertangung jawab di partai dan bersifat pribadi bukan atas nama partai. Dia meminta jika ada hal seperti itu untuk langsung saja dilaporkan pada pihak yang berwajib.
"Misalkan Anda lihat ada kesempatan boleh aja anda menghubungi saya bisa uruskan SK (Surat Keterangan) kasih begini, itu urusan Anda dengan dia yang bersangkutan, kalau dapat SK nya terimakasih Anda uruskan, kalau tidak dapat SK nya suruh lapor polisi penipuan kan mudah aja gitu," ungkapnya.
"Di Golkar enggak ada mahar. Intinya Golkar tidak ada mahar," ucap Nurdin.
Untuk diketahui, Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi mengaku, pernah diminta duit mahar Rp 10 miliar agar rekomendasi pencalonan sebagai bakal calon Gubernur Jabar 2018 dikeluarkan DPP Partai Golkar. Dedi tidak menyebutkan pihak yang dimaksud tersebut.
"Dengan tegas dia katakan kalau anda tidak kasih Rp 10 miliar jangan menyesal anda tidak dapatkan apa-apa. Saya katakan tidak apa-apa, besok saya tidak jadi apa-apa juga enggak apa-apa," kata Dedi saat berorasi di hadapan ratusan kader Partai Golkar Jabar, di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Selasa (26/9).
Bupati Purwakarta itu menolak transaksional tersebut. Menurutnya seluruh mekanisme Partai Golkar sudah ditempuh. Dengan apa yang sudah diberikan pada Golkar, Dedi pun tinggal menunggu instruksi saja, karena sebelumnya namanya disebut sebagai calon kuat.
"Saya sabar. Di tengah-tengah itu saya secara pribadi mengalami kegelisahan karena seringkali ada orang telepon," jelasnya.
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan pertemuan Dedi Mulyadi dengan pengurus Golkar berlangsung? Hal tersebut dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, yakni Singgih Januratmoko dan sejumlah petinggi Golkar Jabar di Kota Bandung pada Jumat (2/8) malam.
-
Siapa yang Nurdin Halid nilai sangat layak untuk memimpin Golkar? Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid menilai sosok Airlangga Hartarto masih sangat layak memimpin partai berlambang pohon beringin itu. Perolehan suara di Pemilu 2024 menjadi alasan Nurdin Halid menilai Airlangga sangat mumpuni.