Nyamar wanita berhijab, guru PPKN di Pekanbaru rampok tas temannya
Peristiwa pencurian disertai dengan kekerasan (curas) dilakukan tersangka saat Hardiknas.
Seorang guru seharusnya menjadi contoh baik kepada murid dan masyarakat umum. Namun tidak demikian dilakukan Rafik (33). Dia justru berbuat kriminal dengan merampas tas milik rekan seprofesinya di tempatnya mengajar. Parahnya lagi, dia juga menyamar sebagai perempuan.
Pria ini mengajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) di Madrasah Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI), Kota Pekanbaru dengan status guru honorer. Meski tiap hari memberi pelajaran soal budi pekerti, justru berbanding terbalik dengan dilakukannya. Rafik malah tega merampok tas milik Risti Sadri (24).
"Tersangka menyamar menjadi perempuan dengan mengenakan pakaian perempuan saat merampok korban. Tersangka dan korban sama-sama guru yang mengajar di sana (Madrasah YLPI)," ujar Kanit Reskrim Polsek Bukit Raya, Ipda M Bahari Abdi Selasa (03/05).
Abdi menjelaskan, peristiwa pencurian disertai dengan kekerasan (curas) dilakukan tersangka itu sendiri terjadi pada Senin (2/5) kemarin, sekira pukul 07.30 WIB. Padahal saat itu tengah diperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Pagi itu, korban baru saja tiba di yayasan tiba-tiba didatangi tersangka dengan menyamar layaknya seorang wanita.
Karena takut ketahuan, Rafik membekap mulut korban dan menyuruhnya diam karena memberontak. Namun karena korban melawan, emosi Rafik meluap hingga memukuli korban. Bahkan korban dibanting ke lantai hingga terkapar kesakitan.
Selanjutnya tersangka mengambil tas milik korban dan melarikan diri. Tersangka berhasil diamankan warga sekitar beberapa jam setelah kejadian. Setelah itu, polisi pun datang untuk meredam emosi warga.
"Kita amankan barang bukti uang Rp 3 juta, tas sandang milik korban, sehelai baju gamis, kerudung jilbab, masker serta sarung tangan. Tersangka kita tahan," pungkas Abdi.