Ogah komentari soal DP rumah nol rupiah, Ahok khawatir Anies marah
Mengenai adanya rumah yang masih berharga kisaran Rp 350 juta, Ahok hanya terkekeh. Dia bahkan mempertanyakan kembali, jika masih ada rumah dengan harga tersebut buat apa banyak orang membeli hunian di pinggiran Ibu Kota.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) awalnya tidak ingin mengomentari program uang muka atau down payment (DP) 0 persen atau 0 rupiah milik saingannya Anies Baswedan. Sebab dia khawatir mantan Rektor Paramadina itu marah.
"Kamu tanya yang bersangkutan aja. Nanti dia marah lagi sama aku," kata Ahok di kawasan Pantai Indah Kapuk, Pluit, Jakarta Utara, Jumat (31/3).
Mengenai adanya rumah yang masih berharga kisaran Rp 350 juta, Ahok hanya terkekeh. Dia bahkan mempertanyakan kembali, jika masih ada rumah dengan harga tersebut buat apa banyak orang membeli hunian di pinggiran Ibu Kota.
"Kalian ini kaya kura-kura dalam perahu aja. Kalau di Jakarta rumah bagus-bagus harga Rp 350 juta pasti loe orang pada mau beli tuh," ungkapnya.
Bahkan, mantan Bupati Belitung Timur ini sempat tertarik jika memang masih ada rumah dengan harga tersebut. Sebab dia mencari tanah di kampung halamannya saja sulit dengan harga yang cukup terjangkau.
"Aku aja kalau di Belitung ada tanah Rp 10 juta langsung aku borong. Ada enggak? susah nyarinya. Artinya tuh gitu loh sama rumah di Jakarta. Ukuran berapa dulu? kalau Rp 350 juta ukurannya cuma 10m2 atau di gang, saya enggak tau kan," tutupnya.
Program kredit rumah tanpa Down Payment (DP) pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno diakui masih banyak pihak salah paham. Padahal konsep diusung mereka, yakni mencicil rumah dengan uang nol Rupiah. Sementara banyak warga Jakarta mengartikan program tersebut dengan DP 0 persen.
"Bukan nol persen, tapi DP-nya nol Rupiah. Makanya, itu si debitur harus mengumpulkan dana sekitar enam bulan untuk DP tersebut," kata Anies di Jakarta, Jumat (17/2).
Aturan ini juga dikhawatirkan menyalahi aturan Loan to Value (LTV) dari Bank Indonesia. Peringatan itu justru dianggap salah bagi keduanya. Sebab mereka meyakini bahwa program ini tidak melakukan pelanggaran apapun.
Bank Indonesia (BI) menyebut aturan LTV minimal 15 persen dari harga rumah. Aturan itu bahkan tertuang dalam Peraturan BI (PBI) Pasal 17 Nomor 18/16/PBI/2016 tentang Rasio Loan to Value untuk kredit properti. Tetapi, bagi Anies aturan itu tetap sah bila masuk dalam program pemerintah daerah (Pemda).
"Tidak menyalahi aturan, jika itu termasuk dalam program pemerintah daerah," tegas Anies.
Baca juga:
Ahok sarankan warga bawa kartu keluarga saat nyoblos
Ahok tak masalah KPU DKI wacanakan konsep baru di debat Pilgub DKI
Sandiaga: 100 persen saya tak terlibat kasus penggelapan
Ahok minta soal Ketua KPU & Bawaslu DKI terima duit tak dimasalahkan
Ahok: Anies enggak ngerti, yang bisa pecat saya Mendagri & Presiden
Saat Ahok cerita kegemaran makan seafood dan cara menikmatinya
Ketum PPP harap aksi 313 tak ganggu Pilgub DKI Jakarta
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dititipkan Anies Baswedan kepada majelis hakim MK? Kita titipkan ke majelis hakim kepercayaan untuk menentukan arahnya ke depan. Kami yakin semoga majelis diberikan keberanian, kekuatan untuk memutus yang terbaik untuk Indonesia kedepan
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.