Operasi 'Bersinar', Polda Jatim ciduk kurir hingga pengedar narkoba
Rata-rata tersangka yang ditangkap disebabkan karena faktor ekonomi dan pergaulan
Operasi dengan sandi 'Bersinar' (bersih dari narkoba) dalam sepekan terakhir, digelar polisi bersama Badan Narkotika Nasional (BNN), pemerintah daerah, dan Komando Garnisun Tetap Jawa Timur. Selama operasi, pasukan gabungan ini telah menangkap mulai dari seorang kurir hingga pengedar narkoba.
Saat diperiksa penyidik, terungkap banyak tersangka ditangkap awalnya sebagai seorang kurir lalu meningkat menjadi pengedar narkoba.
Dari data didapat merdeka.com, selama operasi bersinar dalam dua sepekan terakhir. Polda Jatim dan telah berhasil mengungkap 211 kasus narkoba, dengan 253 tersangka.
Rata-rata tersangka yang ditangkap disebabkan karena faktor ekonomi dan pergaulan, sehingga menjadi ketergantungan. Untuk menjadi seorang pengedar kecil-kecilan, dengan mencarikan narkoba jika ada yang pesan.
Setelah itu, narkoba yang baru diambilnya itu dikurangi oleh kurir, kemudian dijual kembali untuk mencari keuntungan. Sehingga dari data tersebut, 13 orang tersangka merupakan seorang bandar. Sedangkan, pengedar 215 orang, sisanya adalah seorang kurir dan pengguna.
Untuk barang bukti yang telah disita selama operasi, di antaranya narkoba jenis sabu seberat 179 gram, sebelas butir jenis ektasi, kemudian ganja 281 gram.
Mengenai fenomena tersebut, Kabidhumas Polda Jatim Kombes. Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengakui, peredaran narkoba di Jawa Timur itu seperti gunung es, yang tidak ada habisnya. Meski itu mencair, tapi seiring berjalannya waktu membeku.
Sebab, tersangka yang ditangkap itu awalnya hanya coba-coba menggunakan narkoba. Setelah itu meningkat menjadi seorang kuring hingga bandar.
"Tidak menjadi pengguna saja, tapi juga double track. Untuk mencari kepuasan, akhirnya menjadi seorang kurir hingga pengedar. Dengan mencubit narkobanya, kemudian ada yang dijual dan juga digunakan sendiri," kata Prabowo Argo Yuwono.