Optimalkan Infrastruktur, Pemkab Banyuwangi Latih Calon Enterpreneur Muda
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menyediakan infrastruktur yang cukup lengkap untuk mendukung wirausaha. Saat ini, katanya, semua titik ruang publik telah terpasang akses Wifi dan dari 189 desa di Banyuwangi 175 di antaranya sudah terkoneksi dengan fiber optik.
Ratusan pemuda berkumpul di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Sayu Wiwit, Kabupaten Banyuwangi. Tidak seperti biasa, kali ini Anak-anak sibuk belajar berbagai hal tentang keahlian bidang kreatif mulai desain grafis, barbershop, clothing, arsitek muda, kuliner kreatif, fotografi dan barista. Anak-anak muda ini, sedang mengikuti Festival Young Entrepreneurship yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Santoso menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menyediakan infrastruktur yang cukup lengkap untuk mendukung wirausaha. Saat ini, katanya, semua titik ruang publik telah terpasang akses Wifi dan dari 189 desa di Banyuwangi 175 di antaranya sudah terkoneksi dengan fiber optik.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
"Banyuwangi kan sudah punya infrastruktur yang bagus, banyak titik akses online.Tapi pemanfaatannya gimana? Kami harapkan infrastruktur di Banyuwangi agar bisa dimanfaatkan untuk hal yang produktif," kata Budi di sela pagelaran Young Entrepreneurship, Rabu (20/3).
Budi melanjutkan, akses ruang publik seperti RTH Sayu Wiwit secara bertahap akan dijadikan pusat edukasi berbagai kegiatan kreatif, tidak hanya sebagai tempat nongkrong dan bermain game. Saat ini RTH Sayu Wiwit telah dirubah dari sebelumnya sebatas tempat nongkrong, menjadi pusat edukasi kreatif. Sebagai bentuk dukungan Kominfo menyiapkan akses Wifi dengan kecepatan hingga 100 Mega Byte.
"Harapannya, teman teman ngumpul di sini bukan sekedar main game, atau ngerumpi tidak jelas. Ke depan, kami ingin buat kelas-kelas kecil, misalkan setiap hari rabu ada pelatihan apa, bisa tentang kopi, e-commerce. Terkait jumlah pengangguran, otomatis akan menekan angkanya," jelasnya.
Pagelaran Young Entrepreneur, diikuti 130 pemuda mulai siswa, Ibu-ibu hingga santri pondok pesantren yang mengikuti kelas e-commerce, agar pemuda bisa lebih mengoptimalkan produk karyanya lewat pemasaran online. Selain kelas, terdapat sharing berbagai pelatihan kreatif yang bisa diikuti oleh semua kalangan secara gratis.
"Ada sharing season, ada desain grafis, ada clothing, ada mural, jadi memicu pemuda bisa produktif, tidak menghabiskan waktu. Bagaimana hobi ini bisa produktif tidak hanya menghabiskan waktu," katanya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, tidak hanya pemuda di kalangan masyarakat umum, pelatihan Young Enterpreneur juga difokuskan untuk kalangan santri di Pondok Pesantren.
"Harapan kita pengembangan enterpreneur berbasis teknologi, menjadi cara untuk mempersiapkan anak Banyuwangi dalam menghadapi tantangan 4.0. Kami juga mengembangkan enterpreneur berbasis pesantren, karena pesantren selama ini sepertinya terlupakan, padahal jumlahnya sangat besar, harapannya ketika santri kembali ke kampung sudah bisa memiliki skill entrepreneur.Maka perwakilan pesantren ini wajib ada," jelasnya.
Salah satu pengusaha kaos dengan branding Byek Banyuwangi, Akbar Wiyana mengaku senang dengan dukungan pemerintah daerah untuk mendukung start-up di Banyuwangi. Akbar sendiri sejak 2016 sudah mengoptimalkan penjualan produk kaosnya melalui media sosial.
"Kalau saya kebetulan usaha clothing, dan itu pasar yang paling tepat di kalangan anak muda. Dan pemasaran yang sangat membantu via Medsos, terbukti saat pertama kali bisnis, bisa dikatakan 75 persen, konsumen tahunya melalui online. Dengan promo di Medsos, banyak pembeli paling jauh dari Timika, Jayapura. Saat ini yang paling cepat dan besar pengaruhnya dari instagram," katanya.
(mdk/hhw)