Optimisme Pegiat Korupsi Tunggu Langkah Konkret Presiden Prabowo Berantas Koruptor
Pidato yang dimaksud yakni komitmen Ketua Umum Partai Gerindra terhadap pemberantasan korupsi sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya.
Mantan Kasatgas Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyambut baik pidato yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto, usai pengambilan sumpah di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Minggu (20/10).
Pidato yang dimaksud yakni komitmen Ketua Umum Partai Gerindra terhadap pemberantasan korupsi sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya.
- MUI Ingatkan Prabowo soal Rencana Maafkan Koruptor: Harus Ada Payung Hukum
- Apa itu Hari Antikorupsi Sedunia atau Hakordia yang Dihadiri Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto
- Sederhana, Begini Cara Prabowo Habisi Korupsi dan Salurkan Subsidi Tepat Sasaran
- Prabowo Minta Menteri Jangan Cari Uang dari APBN, Gerindra: Komitmen Berantas Korupsi
Novel mengatakan, pemberantasan korupsi merupakan pondasi penting dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel.
"Pernyataan Presiden Prabowo bahwa tidak ada ruang bagi perilaku korup dalam pemerintahannya memberikan harapan bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia yang mendambakan masa depan yang lebih baik," kata Novel dalam keterangannya, Selasa (22/10).
"Sejalan dengan berbagai tantangan yang dihadapi, saya berkomitmen untuk mendukung langkah-langkah nyata dalam pemberantasan korupsi dengan beberapa masukan," tambahnya.
Prabowo disebutnya memiliki kesempatan emas untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih bersih dan adil. "Mari bersama-sama kita dukung langkah-langkah nyata dalam upaya pemberantasan korupsi demi masa depan yang lebih baik bagi bangsa ini," sebutnya.
Berikut beberapa masukan dalam mendukung langkah nyata memberantas korupsi:
1. Urgensi Penguatan Kelembagaan KPK Melalui Revisi UU KPK. Penurunan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia dari 40 menjadi 34 dalam empat tahun terakhir menunjukkan hasil revisi UU KPK 2019 telah mempengaruhi kinerja lembaga tersebut. Oleh karena itu, saya mendorong Presiden Prabowo untuk segera merevisi UU KPK guna mengembalikan independensi KPK sesuai dengan UU No. 30 Tahun 2002.
2. Memilih Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK terbaik dalam proses pemilihan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK yang sedang berlangsung, saya berharap Presiden Prabowo dapat meninjau kembali calon-calon yang diusulkan. Pemimpin yang tepat akan menjadi kunci dalam menjalankan fungsi KPK secara efektif.
3. Penyelesaian Kasus Korupsi Besar. Masih banyak kasus korupsi besar yang belum tuntas. Pemerintahan di bawah Presiden Prabowo diharapkan untuk memprioritaskan penyelesaian kasus-kasus ini sebagai wujud komitmen terhadap pemberantasan korupsi.
4. Urgensi Membangun Sistem Integritas Nasional yaitu dengan semangat pemerintahan baru, saya mendorong inisiatif untuk membangun Sistem Integritas Nasional yang mendukung penegakan hukum yang kuat, pemilihan pimpinan lembaga yang transparan, dan pendidikan nilai-nilai integritas.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyinggung soal ikan busuk dan kaitan dengan korupsi di negeri ini. Prabowo mengingatkan seluruh pemimpin untuk menjalankan pemerintahan yang bersih.
Semua pejabat harus menjadi contoh yang baik bagi rakyatnya. Salah satunya dengan menjalankan pemerintahan yang bersih dari korupsi.
“Kalau ikan jadi busuk, busuknya dari kepala. Semua pejabat semua tingkatan harus jadi contoh untuk menjalankan kepemimpinan pemerintahan yang sebersih-bersihnya. Mulai dari contoh dari atas, penegakan hukum yang tegas," ujar Prabowo saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di Gedung MPR/DPR, Minggu (20/10).
Prabowo mengatakan, Indonesia harus menghadapi kenyataan bahwa masih terlalu banyak kebocoran, penyelewengan, korupsi.
"Ini adalah yang membahayakan masa depan kita, dan masa depan anak-anak kita dan masa depan cucu-cucu kita," ucap Prabowo.