Orang dekat Akil membantah jadi tukang tagih duit suap
Konon, Muhtar adalah orang yang kerap mengutip uang dari pihak-pihak yang berperkara terkait pemilukada di MK.
Muhtar Effendy, salah satu orang yang diduga dipercaya oleh Ketua Mahkamah Konstitusi non aktif, Muhammad Akil Mochtar, membantah pernah mengutip uang dari pihak-pihak yang bersengketa soal pemilihan umum kepala daerah di Mahkamah Konstitusi. Dia pun berkilah tidak pernah menerima tugas buat mengutip uang sogok itu.
Konon, Muhtar adalah orang yang kerap mengutip uang dari pihak-pihak yang berperkara terkait pemilukada di MK. Dia disebut-sebut bertugas menagih uang dari pihak-pihak bersengketa di wilayah Sumatera.
Namun, saat dikonfirmasi malam hari ini, Muhtar mengelak. Dia mengatakan tidak pernah tahu soal itu.
"Oh kurang tahu saya, kurang tahu," kata Muhtar membantah ketika ditanyai wartawan usai diperiksa, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat (25/10).
Muhtar yang mengenakan kemeja biru corak garis lengan pendek, celana panjang hitam, serta membawa map merah pun berkilah tidak pernah menagih uang hingga Rp 15 miliar kepada pihak bersengketa soal pemilukada di MK. Dia juga mengelak tak pernah menemui pihak-pihak yang akan dimintai duit. Pria berkacamata itu pun enggan menjawab ketika didesak apakah betul dia yang menagih duit suap.
"Oh nanti hari Senin saja. Hari Senin saja," ujar Muhtar yang menumpang mobil Toyota Fortuner hitam bernomor polisi B 333 AU.