Pakar: Kasus Aktif Covid-19 Sebenarnya 3 Kali Lipat dari Data Pemerintah
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra mengatakan, kasus aktif Covid-19 di Indonesia belum terdeteksi seluruhnya. Ini mengakibatkan data kasus aktif Covid-19 yang dilaporkan pemerintah belum merepresentasikan kejadian sesungguhnya.
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra mengatakan, kasus aktif Covid-19 di Indonesia belum terdeteksi seluruhnya. Ini mengakibatkan data kasus aktif Covid-19 yang dilaporkan pemerintah belum merepresentasikan kejadian sesungguhnya.
Data Minggu (13/6), kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebanyak 113.388 dari total 1.911.358 kasus positif.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Sebenarnya yang terjadi di lapangan itu realnya tiga kali lipat dari yang terdeteksi. Misalnya sekarang kasus aktif 110.000, kemungkinan masih ada 330 ribu," katanya saat dihubungi merdeka.com, Senin (14/6).
Tidak terdeteksinya seluruh kasus aktif Covid-19 ini karena testing yang dilakukan pemerintah rendah. Seharusnya, pemerintah melakukan testing minimal 250.000 hingga 300.000 spesimen per hari. Sementara saat ini, testing Covid-19 baru mencapai 75.000 spesimen per hari.
Hermawan menyebut, Indonesia kini berada dalam kondisi sangat mengkhawatirkan. Sebab, kasus Covid-19 belum mencapai puncak namun keterpakaian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 nyaris penuh.
"Jadi sebenarnya yang dikatakan apakah kasus kita sudah paling tinggi? Belum. Masih akan naik, tetapi apakah sudah darurat? Sudah sangat mengkhawatirkan," ujarnya.
Sebelumnya, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan kasus positif Covid-19 di enam provinsi Pulau Jawa naik drastis pada periode 1 hingga 10 Juni 2021. Kenaikan tertinggi terjadi di DKI Jakarta yakni lebih dari 300 persen.
"DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kenaikan kasus paling signifikan. Di mana dalam 10 hari saja, kasusnya meningkat lebih dari 300 persen," jelasnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Jumat (11/6).
Wiku menyebut, pada 1 Juni 2021, kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta hanya 519. Pada 10 Juni 2021 langsung naik menjadi 2.091 dalam sehari.
Kenaikan cukup tinggi juga terjadi di DI Yogyakarta mencapai 107 persen. Dari 1 Juni hanya mengalami peningkatan 219, 10 Juni 2021 naik menjadi 455 kasus.
"Jawa Timur kasus hariannya meningkat 89 persen dari yang sebelumnya bertambah 225 kasus tanggal 1, di tanggal 10 kemarin semakin tinggi yaitu 425 kasus," beber Wiku.
Jawa Tengah juga mencatat kenaikan kasus Covid-19 signifikan, yakni 80 persen. Data 1 Juni, kasus Covid-19 harian di Jawa Tengah hanya 851, 10 Juni 2021 naik menjadi 1.535 dalam sehari.
Sedangkan Jawa Barat mengalami kenaikan kasus positif Covid-19 49 persen dalam 10 hari terakhir dan Banten 57 persen.
Baca juga:
Update Data Kasus WNA di RI Positif Covid-19
Diaz Hendropriyono Positif Covid-19
Terpapar Covid-19, Wali Kota Salatiga Yulianto Isolasi Mandiri
Bali Terancam Alami Kehancuran Ekonomi Permanen
28 Warga di Kudus Terpapar Covid-19 Varian India