Panen Kopi di Lampung Barat, Jokowi Minta Tingkatkan Produktivitas 9 Ton Per Hektare
Jokowi mendorong Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman agar memberi perhatian pada komoditas kopi
- Angkat Kopi Rakyat, Banyuwangi Gelar Festival Kopi Kalibaru
- VIDEO: Jokowi Usai Panen Kopi "Harga Saat ini Terus Naik, Subsidi Naik 2 Kali Lipat"
- Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Presiden Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga
- Area Panen Kopi Indonesia Terbesar Kedua Dunia tapi Produktivitas Rendah, Begini Solusinya
Panen Kopi di Lampung Barat, Jokowi Minta Tingkatkan Produktivitas 9 Ton Per Hektare
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya meningkatkan produktivitas kopi Indonesia yang mencakup luas lahan perkebunan kopi sekitar 1,2 juta hektare di seluruh Indonesia.
Hal itu ia sampaikan setelah meninjau panen kopi bersama para petani di Desa Kembahang, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat.
"Kita memiliki 1,2 juta hektare kopi baik robusta maupun arabika di seluruh Tanah Air Indonesia. Di Lampung Barat ini terbesar ada 60 ribu hektare, tapi memang yang banyak hampir 90 persen disini adalah robusta, arabikanya kira-kira 10-an persen," ujar Jokowi usai panen kopi, Jumat (12/7).
Menurut Kepala Negara, meskipun harga kopi fluktuatif, tetapi secara tahunan cenderung mengalami kenaikan dan permintaan ekspor juga terus meningkat. Untuk itu, Jokowi mendorong Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman agar memberi perhatian pada komoditas kopi.
"Inilah yang tadi saya sampaikan ke Menteri Pertanian agar memberi perhatian kepada kopi. Yang paling penting adalah produktivitas per hektarenya harus naik," jelasnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan bahwa fokus utama adalah peningkatan produktivitas per hektare, yang saat ini banyak masih pada angka 1-2 ton, namun harus bisa mencapai 8-9 ton seperti di negara lain.
"Jadi tugas kita bersama bagaimana membuat produktivitas per hektarenya menjadi naik drastis. Itu bisa terjadi kalau ada perawatan yang baik, pupuk yang baik, ada jarak tanam yang mungkin lebih rapat sehingga produktivitasnya per hektare bisa menjadi lebih naik. Dan kalau produktivitas per hektare naik, kesejahteraan petani kopi akan menjadi lebih baik," tuturnya.
Terkait dengan isu pupuk, Jokowi menyatakan bahwa subsidinya telah meningkat hampir dua kali lipat untuk mendukung para petani dalam meningkatkan produksi.
"Subsidinya juga sama naik dua kali lipat.
Jadi kalau saya bertanya ke petani-petani yang padi, kemarin-kemarin dalam dua minggu ini enggak ada masalah," tambahnya.
Selanjutnya, Jokowi juga mendorong hilirisasi produk pertanian, termasuk kopi. Menurutnya, ini mencakup kemasan yang baik dan siap ekspor, bukan hanya menjual dalam bentuk bahan mentah.
"Semua komoditas pertanian harus masuk kepada industrialisasi, masuk kepada hilirisasi," tegasnya
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut yaitu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Pj. Gubernur Lampung Samsudin, dan Bupati Lampung Barat Nukman..