Panglima Hadi: 35.037 Personel TNI Sudah Tercatat Sebagai Penerima Vaksin
"Dengan demikian penerapan disiplin protokol kesehatan harus tetap menjadi bagian kehidupan kita sehari hari sampai pandemi bisa di atasi," tandas mantan KASAU ini.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut, pihaknya sudah mendata anggota TNI yang menerima vaksin Covid-19. Dia bilang, ada 35.037 personel yang akan menerima vaksin.
"TNI juga melakukan pendataan jumlah tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan TNI penerima vaksin Covid-19 dan prioritas pertama ada sebanyak 35.037 personel dan sudah tercatat sebagai penerima vaksin," katanya saat webinar vaksin Covid-19 untuk Indonesia bangkit," Sabtu (30/1).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Hadi mengatakan, para prajurit satuan satuan wilayah di TNI telah diterjunkan untuk melaksanakan sosialisasi dan memberikan penyuluhan untuk mengedukasi masyarakat. Namun, Hadi bilang, tantangan dalam program vaksinasi adalah beredarnya berita berita bohong atau hoaks.
"Ini juga harus kita tangani dengan baik supaya tidak menyebar dan nasibnya informasi menyesatkan terkait vaksinasi menjadi penghambat dalam pemenuhan target 181 juta orang yang akan mendapatkan vaksinasi sampai tahun 2022," tuturnya.
Hadi mengajak masyarakat tidak euforia karena vaksin sudah tersedia dan abai protokol kesehatan. Kata dia, vaksin merupakan salah satu untuk menekan pandemi, namun pelaksanaannya membutuhkan waktu cukup lama.
"Dengan demikian penerapan disiplin protokol kesehatan harus tetap menjadi bagian kehidupan kita sehari hari sampai pandemi bisa di atasi," tandas mantan KASAU ini.