Panglima TNI ingatkan calon prajurit waspadai perkembangan Cyber
Panglima TNI ingatkan calon prajurit waspadai perkembangan Cyber. Hadi Tjahjanto mengatakan, tantangan dan ancaman terbesar terhadap para 725 Capaja ke depan nantinya adalah perkembangan Cyber. Dan itu merupakan tantangan global yang paling utama bagi ratusan Capaja.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan pembekalan terhadap 725 Calon Perwira Remaja (Capaja) Akademi TNI dan Polri. Pembekalan tersebut diberikan di Gor Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/7).
Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, tantangan dan ancaman terbesar terhadap para 725 Capaja ke depan nantinya adalah perkembangan Cyber. Dan itu merupakan tantangan global yang paling utama bagi ratusan Capaja.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Bagaimana reaksi para prajurit TNI saat Kasad Maruli menang adu panco? Beberapa penonton yang memberikan dukungan kepada Kasad pun puas dengan sorakan yang sebelumnya mereka teriakkan.
-
Di mana Marsda TNI Deni Hasoloan lahir? Deni Hasoloan Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Juli 1973.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Kapan Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak mulai menjabat Kaskogabwilhan III? Sejak 2 Oktober 2023 lalu, ia mengemban amanat sebagai Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kaskogabwilhan III).
"Karena kita sudah masuk pada revolusi industri, hampir seluruh kehidupan kita semuanya menggunakan Cyber untuk kemudahan emang banyak keuntungannya adalah memudahkan kita berinteraksi satu sama lain," kata Hadi usai memberikan pembekalan.
"Tapi kekurangan ancamannya adalah justru dengan teknologi ini dengan mudah adalah pihak-pihak tertentu untuk memberikan doktrin kepada masyarakat atau siapa pun yang sesuai keinginannya untuk dibina dengan menggunakan teknologi informasi yaitu yang kita sebut dengan nama lonewolf," sambungnya.
Menurutnya, lonewolf itu sendiri hanya melihat siapa yang memiliki hobi saja. Dia pun memberikan contoh jika ada seseorang yang hobi membuat bom maka akan dituding hampir setiap hari bagaimana cara membuat bom.
"Ini adalah bagian dari ancaman yang tadi sudah disampaikan oleh bapak Kapolri saya sendiri selaku Panglima TNI memberikan pembekalan kepada mereka bahwa ancaman sudah berbeda," ujarnya.
Oleh sebab itu, dia meminta agar para Capaja atau perwira TNI-Polri harus bisa menambah ilmu lagi dengan cara berkuliah sampai setinggi mungkin. Tapi, mantan Kasau ini tak ingin prajurit TNI-Polri berkuliah hanya untuk mendapatkan gelar saja.
"Oleh sebab itu untuk menyiapkan ancaman tersebut, seluruh perwira harus belajar mengisi diri, menambah ilmu, dan pak Kapolri menyampaikan bahwa kuliah sampai kepada tingkat yang paling tinggi dan itu bukan hanya sekedar title tapi harus memiliki isi yang bisa diimplementasikan dalam penugasan entah itu sebagai perwira, TNI maupun Polri," mintanya.
"Sehingga tantangan-tantangan itu bisa dijawab dan bisa diselesaikan oleh para perwira yang besok akan dilantik menjadi Perwira Muda dalam bekal tugas di kesatuan nanti," tandasnya.
Baca juga:
3 Tokoh ini kariernya moncer pada era Presiden Jokowi
Anggota DPR kritik Panglima TNI selalu pakai PDL loreng
Panglima TNI sebut Koopsusgab berperan dari pencegahan, penindakan, sampai pemulihan
Panglima bekali prajurit dengan buku saku jaga netralitas TNI di Pilkada
Panglima TNI minta prajurit tak mengurung diri di barak
Panglima TNI: Percayalah, netralitas adalah segalanya
Panglima TNI dan Komisi I DPR rapat bahas Koopssusgab