Panglima TNI jamin Kepulauan Natuna aman
Pemerintah Indonesia tidak perlu berkoordinasi dengan China untuk mengamankan Kepulauan Natuna.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjamin Kepulauan Natuna tetap dalam keadaan kondusif. Dia memastikan TNI siap siaga mengamankan.
"Pengaman sudah siap, tanggung jawab TNI. Saya jamin (aman)," ungkap Gatot usai menghadiri acara buka bersama di kediaman Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, Jakarta, Rabu (22/6).
Dia menambahkan, pemerintah Indonesia tidak perlu berkoordinasi dengan China untuk mengamankan Kepulauan Natuna. Sebab, wilayah tersebut bukan di bawah kuasa China.
"Enggak perlu koordinasi, itu wilayah kita sendiri kok. Koordinasi apaan, emang gua pikirin. Pokoknya Natuna aman. Saya jamin," tandasnya.
Sebelumnya, insiden melibatkan kapal sipil Tiongkok dengan kapal militer Indonesia terjadi kembali pada Jumat (17/6) lalu. Patroli TNI Angkatan Laut memergoki 12 kapal ikan asing di kawasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Natuna.
Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi menyatakan belasan kapal ikan asing tersebut diyakini TNI sedang melempar jaring untuk melakukan pencurian ikan. Kapal KRI Imam Bonjol akhirnya dikerahkan untuk menangkap mereka.
"Kapal TNI meminta agar kapal tersebut mematikan mesin. Baik melalui radio komunikasi maupun pengeras suara. Permintaan tersebut diabaikan dan kapal ikan asing menambah kecepatannya," ungkap Retno saat menceritakan kronologi kejadian di hadapan Komisi I DPR RI.
Karena berusaha kabur, kapal TNI AL akhirnya memberikan tembakan peringatan, baik ke udara maupun ke perairan. Dari belasan target operasi, hanya satu kapal asing yang berhasil diberhentikan. Saat diamankan, di kapal tersebut terdapat 7 ABK, terdiri dari 6 laki-laki dan 1 perempuan.
"Semuanya dilakukan sesuai sesuai prosedur, sebagai langkah penegakan hukum di wilayah ZEE Indonesia," tuntas Retno.