Panglima TNI sebut AS tambah pasukan di Australia sebagai ancaman
Penambahan pasukan Amerika di pangkalan Darwin, Australia, perlu diwaspadai Indonesia. Pulau terluar Indonesia harus mendapat pengawasan, misalnya Pulau Masela, Pulau Saumlaki dan Selaru. Mengingat jarak antara Darwin dan Pulau Masela hanya 90 kilometer
Penambahan pasukan Amerika di pangkalan Darwin, Australia, perlu diwaspadai Indonesia. Pulau terluar Indonesia harus mendapat pengawasan, misalnya Pulau Masela, Pulau Saumlaki dan Selaru. Mengingat jarak antara Darwin dan pulau Masela hanya 90 kilometer.
"Di sana (Darwin) sudah ada 1.500 pasukan Amerika dan akan ditingkatkan menjadi 2.500," kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Depok, Rabu (16/11).
Dia mempertanyakan mengapa ada pasukan marinir di pangkalan tersebut. Mengingat Australia adalah negara kontinental. "Sebagai Panglima TNI saya melihat itu sebagai ancaman," tukasnya.
Diingatkan ancaman terhadap Indonesia datang dari berbagai cara mulai dari narkotik, FPDA yang merupakan kerjasama perjanjian kerjasama pertahanan negara-negara persemakmuran Inggris. Kemudian terorisme maupun konflik Laut Cina Selatan.
"Kita harus siap menghadapi itu. Karena kita negara yang kaya sehingga banyak yang ingin menguasai," ungkapnya.
Sebagai negara terbesar berada di kawasan equator, kata dia, tentu banyak pula ancaman datang. Sehingga itu harus disikapi agar tidak menyebabkan perpecahan NKRI.
Untuk itu, Gatot meminta harus mencegah hasutan dan provokasi dapat memecahkan kesatuan. "Ajak anak bangsa bergotong royong supaya NKRI tidak terpecah," pungkasnya.