Panglima TNI Yudo: Siaga Tempur Bukan Operasi Militer di Papua
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan, status siaga tempur TNI di Papua bukanlah sebagai operasi militer. Status siaga tempur merupakan bentuk kesiagaan pasukan TNI menghadapi Kelompok Separatis Teroris (KST) di daerah rawan Papua.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan, status siaga tempur TNI di Papua bukanlah sebagai operasi militer. Status siaga tempur merupakan bentuk kesiagaan pasukan TNI menghadapi Kelompok Separatis Teroris (KST) di daerah rawan Papua.
Sebelumnya, Yudo menaikkan status operasi penyelamatan Pilot Susi Air Captain Philips M menjadi siaga tempur. Peningkatan status operasi itu dilakukan setelah KST menyerang sejumlah prajurit TNI hingga gugur.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Kapan Yanwar dilantik menjadi perwira TNI? Saat ini, Yanwar sudah menyelesaikan masa pendidikan dan dilantik menjadi seorang TNI dengan menyandang pangkat Letnan Dua (Letda) di bahu yang tentu membuat sang ayah begitu bangga.
-
Kenapa Kapolri dan Panglima TNI meninjau SUGBK? “Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik,” tutur Sigit.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Apa yang dilakukan prajurit TNI kepada anggota KKB? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
"Itu kan bukan operasi militer, siaga tempur itu kan supaya pasukan kita sendiri siaga kalau suatu waktu-waktu diserang TNI kan harus selalu siaga pasukan waktu-waktu walaupun melaksanakan operasi," ujar Yudo di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (26/4).
Yudo mengatakan, status operasi siaga tempur bukan berarti prajurit TNI yang ada di Papua akan melakukan serangan atau pendekatan ofensif terhadap KST.
"Bukan, bukan ofensif, kita tetap defensif, tapi mereka harus siap karena memang di daerah yang kerawanannya tinggi, sehingga harus siaga tempur tadi," terangnya.
Naluri Militer
Yudo melanjutkan, siaga tempur dilakukan untuk menumbuhkan naluri militer pada para prajurit. Status siaga tempur itu ditetapkan di daerah-daerah tertentu yang kerawanannya tinggi.
"Ya kita tekankan lagi kepada mereka untuk siaga tempur. Itu kan penekanan, bukan operasi militer, jadi jangan dipelesetkan itu operasi militer, bukan belum operasi militer. Siaga tempur itu untuk menumbuhkan naluri militer pada para prajurit," tuturnya.
Yudo menambahkan, terkait perkembangan pembebasan sandera pilot Susi Air, aparat TNI masih terus melakukan pencarian.
"Kita masih mencari baik melalui pemerintah daerah, tokoh agama, sampai sekarang kan. (Tempatnya) masih belum. Kami masih cari di daerah Nduga," tandas Yudo.
(mdk/noe)