Panwaslu selidiki guru dipecat karena disebut pilih Ridwan Kamil
Panwaslu Kota Bekasi, Jawa Barat menyelidiki dugaan pelanggaran pidana pemilihan umum yang melibatkan lembaga pendidikan di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih. Penyelidikan ini menyusul seorang guru, Robiatul Adawiyah dipecat karena dianggap berbeda pilihan di dalam Pilkada beberapa waktu lalu.
Panwaslu Kota Bekasi, Jawa Barat menyelidiki dugaan pelanggaran pidana pemilihan umum yang melibatkan lembaga pendidikan di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih. Penyelidikan ini menyusul seorang guru, Robiatul Adawiyah dipecat karena dianggap berbeda pilihan di dalam Pilkada beberapa waktu lalu.
Ketua Panwaslu Kota Bekasi, Novita Ulya Hastuti mengatakan, penyelidikan masih berlangsung dilakukan oleh Panwascam Kecamatan Jatiasih. Menurut dia, penyelidikan karena diduga ada unsur tindak pidana pemilu.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Apa peta dukungan untuk masing-masing pasangan calon di Pilkada Jabar? Sementara itu PKB juga mengusung paslonnya sendiri yakni Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina.Sedangkan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan didukung gabungan partai yang mayoritasnya tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).Selanjutnya ada paslon Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie yang diusung koalisi PKS dan Partai NasDem.
"Sedang koordinasi dengan Panwas Kecamatan Jatiasih," kata Novita di Bekasi, Senin (2/6).
Kepala Divisi Penindakan dan Pelanggaran Panwas Kecamatan Jatiasih, Bayu Tri Anggoro mengatakan, lembaganya belum menentukan apakah kasus tersebut masuk ke dalam pelanggaran pemilu.
"Karena kejadiannya kan hanya di media sosial, kami masih mendalaminya," kata Bayu.
Panwascam Jatiasih, menurut dia, telah meminta keterangan Robia, beserta keluarganya perihal pemecatan yang dilakukan yayasan melalui grup whatsapp. Menurut dia, Robia dan keluarga telah membenarkan.
"Namun pihak yayasan telah islah kepada yang bersangkutan (Robia) untuk didamaikan secara kekeluargaan pada 29 Juni lalu," kata Bayu.
Dia mengatakan lembaganya berencana meminta klarifikasi kepada pihak Yayasan Daarunnajaat Maza. Namun, menurut dia, Panwas kini sedang mengkaji masalah tersebut serta berkoordinasi dengan Panwaslu Kota Bekasi.
Robiatul Adawiyah (28), seorang guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Maza dipecat karena dianggap berbeda pilihan pada pemilihan kepala daerah Jawa Barat dan Kota Bekasi yang berlangsung pada 28 Juni lalu. Robia diberhentikan melalui grup WhatsApp yayasan.
Pemecatan ini viral karena suami Robia, Andriyanto mengunggah salinan tayangan percakapan pemecatan ke media sosial Facebook. Unggahan itu telah terkonfirmasi baik kepada Robia maupun suaminya.
Belakangan, pihak sekolah melalui seorang guru, Tri menampik ada pemecatan, melainkan hanya terjadi kesalahpahaman antara pimpinan yayasan dengan bawahan.
Baca juga:
Guru disebut coblos Kang Emil putuskan tak lagi mengajar di SDIT Darul Maza
Tanggapan sekolah di Bekasi disebut pecat guru karena beda pilihan di pilkada
Suara Sudrajat-Syaikhu melejit di Pilgub Jabar, ini penjelasan SMRC
Mesin politik PDIP dinilai yang terburuk di Pilkada 2018
Gerindra pertanyakan hasil survei meleset jauh di Pilgub Jabar dan Jateng
Dedi Mulyadi: Pilgub Jabar akhiri tren politik citra jadi politik gerilya
Uu Ruzhanul: Jangan seolah-olah kita paling hebat walau menang