Pasar Gembrong, pusat penjualan karpet murah
"Sebagian karpet ada yang lokal ada yang impor dari Persia, Belgia, bahkan dari Italia," ujar pedagang karpet Lukman.
Penghias ruangan yang biasa di pakai untuk menghiasi ruang tamu, kamar tidur dan ruang keluarga seperti karpet merupakan barang yang sulit di cari. Tak jauh dari Pasar Gembrong, Jatinegara ada sebuah pemandangan unik yaitu tempat berkumpulnya pedagang-pedagang karpet permadani yang memajang barang dagangan di pinggir jalan. Bila diukur mungkin deretan lapak para pedagang bisa mencapai ratusan meter.
Karpet yang dijual di sini banyak yang tergolong karpet impor, banyak motif dan warna karpet terlihat dengan gambar binatang, alam, hingga lukisan, yang dipajang dengan cara di gantung dan disusun untuk memudahkan pembeli untuk memilih selera yang diinginkannya.
"Sebagian karpet ada yang lokal ada yang impor dari Persia, Belgia, bahkan dari Italia juga ada" ujar Lukman salah seorang pedagang karpet di Pasar Gembrong, Selasa (29/5).
lebih lanjut Lukman menjelaskan, harga-harga karpet yang dijualanya dari yang termurah sampai yang termahal, mulai dari yang berbahan biasa sampai karpet yang mahal seperti jenis Summer ukuran 205 cm X 155 cm yang ditawarkan Rp 1,4 juta, jenis Anggora buatan Hawaii Rp 1,3 juta, dan karpet Cendol (Jepang) Rp 1,2 juta, karpet buatan Persia ukuran 125 cm X 166 cm harganya Rp 350 ribu, ukuran 170 cm X 230 cm Rp 625, buatan Belgia ukuran 160 cm X 210 cm Rp 375 ribu, ada juga karpet berukuran standar dengan harga yang cukup terjangkau juga 85 cm X 150 cm Rp 150 ribu dan 160 cm X 125 cm Rp 225 ribu.
"Harga segitu udah murah kok, di banding tempat lain, bahkan bisa di kurangi kalo belinya lebih dari satu," kata Lukman sambil menunjukan beberapa barang daganganya tersebut.
Lukman yang sudah tiga tahun berjualan karpet ini mengungkapkan bahwa barang yang dijual di sini datang dari daerah Pluit, yang merupakan tempat penimbunan barang sejak datang dari kapal. Untuk itu dirinya mengaku bisa mendapatkan keuntungan yang cukup besar jika bisa menjual 5-6 karpet saja dalam sehari.
"Kita ngambilnya lumayan murah dari tempat penimbunanya, kita jual disini lumayanlah untungya kalo bisa jual 5 aja dalam sehari," tuturnya.
Salah seorang pedagang lain, Ujang (27) menuturkan dengan murahnya harga karpet yang dijual para pedagang ini maka banyak juga para pembeli yang datang dari berbagai daerah yang berbelanja disin, bahkan menurutnya tidaK sedikit pula orang asing atau turis yang beli ditempatnya ini.
"Pembelinya banyak juga dari luar daerah, orang bule juga kadang suka beli kalo hari saptu sama minggu," pungkasnya.