Pasar Klewer ludes terbakar, pedagang besi bekas panen
Mereka bagai menemukan ladang emas di bawah reruntuhan pasar batik terbesar di Asia tersebut.
Terbakarnya Pasar Klewer, Solo, membawa berkah tersendiri bagi pedagang rosok (besi bekas). Mereka bagai menemukan ladang emas di bawah reruntuhan pasar batik terbesar di Asia tersebut.
Pantauan merdeka.com, hingga Rabu (7/1) puluhan mobil pick up, becak, sepeda motor bronjong, terlihat hilir mudik di Jalan Dr Radjiman dan sekeliling Pasar Klewer. Para pekerja juga sibuk mengais, besi, baja dan barang berharga lainnya untuk dikumpulkan di pinggir jalan. Sementara pekerja lainnya memindahkan barang rosok tersebut ke atas mobil bak terbuka.
Slamet, salah satu pengepul rosok mengaku mendapatkan izin pengambilan besi-besi bekas tersebut dari pemilik toko. Menurut dia besi-besi yang terbakar tersebut tidak bisa digunakan langsung dan harus didaur ulang.
"Saya beli dari pemilik toko, harganya miring. Ada rak besi, pintu, gantungan, kursi, timbangan dan lain-lain," ujarnya.
Kepala Dinas Pengelola Pasar, Subagyo menambahkan, pihaknya memang telah mengizinkan pemilik toko untuk mengambil barang-barang miliknya yang tersisa. Namun pengambilan tersebut harus seizin petugas atau sekuriti jaga.
"Kami memang sudah memberikan izin kepada pemilik toko. Silakan yang mau ambil barangnya. Semua kami catat dan dikawal petugas, biar aman," kata Subagyo, saat dihubungi merdeka.com.
Dinas, kata Subayo memberikan batasan waktu hingga Sabtu akhir pekan ini bagi pedagang yang akan mengambil barang-barang miliknya. setelah itu, pihaknya akan memagari keliling bagian luar Pasar Klewer demi keamanan.
"Sudah banyak pedagang yang mengambil kain, timbangan, atau barang lainnya. Sebagian memang ada yang menjual ke pedagang rosok," ucapnya.
Mengenai barang-barang rosok atau besi kerangka dan sejumlah barang bekas yang terbakar, Subagyo mengaku sudah memilahnya antara milik dinas dengan milik pedagang. Hal tersebut untuk memudahkan proses lelang barang-barang milik pemkot Solo.
"Kalau milik kita kan pintu-pintu, kerangka baik kayu maupun besi atau baja. Semua sudah dipilah. Nanti tinggal kami lelang," terangnya.
Saat ditanyakan tentang perobohan bangunan pasar, Subagyo mengaku belum mengetahuinya. Pasalnya saat ini struktur bangunan masih dalam proses penelitian dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU).
"Kita masih menunggu pengecekan dari Kementerian PU. Hari ini baru selesai, masih akan dibawa ke Bandung, untuk dicek kekuatan betonnya. Perobohan masih menunggu uji kekuatan beton bangunan pasar, mungkin masih lama," pungkasnya.