PDIP minta Kapitra Ampera laporkan pelemparan molotov ke polisi
PDIP akan pasang badan membela dan melindungi Kapitra
PDI Perjuangan mengutuk keras aksi teror yang ditujukan kepada bakal calon legislatifnya Kapitra Ampera. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku telah meminta Kapitra untuk melaporkan teror tersebut kepada polisi. Aparat kepolisian diminta mengusut tuntas aksi teror terhadap Kapitra.
"Kami mengutuk keras tindakan-tindakan yang sembunyi tangan, tindakan yang tidak bertanggungjawab," kata Hasto di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta, Selasa (7/8).
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
"Dan tidak bisa dibiarkan, maka kami juga meminta Pak Kapitra segera melaporkan kami juga akan menjadi benteng bagi siapapun yang menerima tindakan teror," sambung dia.
PDIP akan pasang badan membela dan melindungi Kapitra. Menurutnya, mantan kuasa hukum Rizieq Syihab itu juga menyatakan tidak gentar mendapatkan aksi teror tersebut.
"Kapitra sendiri mengatakan tetap mengatakan kebenaran harus ditegakkan di atas kebenaran itu sendiri. Beliau tidak akan mundur sedikitpun terhadap berbagai tekanan-tekanan. Dia telah memutuskan bersama PDI perjuangan," ujarnya.
Diketahui, rumah Kapitra Ampera di Jalan Tebet Timur Dalam VIII, Jakarta Selatan, mendapatkan serangan teror bom molotov, Senin (6/8) malam. Mantan kuasa hukum pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Syihab, diperiksa tak lama setelah terjadi serangan teror.
"Iya sudah, saya sudah di BAP usai itu (pelemparan bom molotov)," kata Kapitra saat dihubungi, Selasa (7/8).
Kapitra menduga teror molotov ini terkait pencalegannya dari PDIP. Dugaan itu setelah dia merasa selama ini tak pernah mempunyai masalah dengan orang lain.
Baca juga:
Ketua GNPF soal rumah Kapitra dilempar molotov: Demi Tuhan saya enggak tahu
Kapitra duga serangan molotov terkait pencalegannya dari PDIP
Kapitra mengaku diikuti orang sebelum aksi pelemparan molotov di rumahnya
Polisi sebut CCTV di rumah Kapitra tak rekam jelas pelempar molotov
Polisi duga pelempar molotov ke rumah Kapitra berjumlah 2 orang
Kapitra: Kalau saya dimolotov kemudian mati, Alhamdulillah