Pedagang daging sapi Bandung mogok, warga serbu operasi pasar murah
Aksi mogok digelar hingga Rabu. Para pembeli tertolong dengan operasi pasar.
Pedagang daging sapi di Kota Bandung masih melakukan aksi mogok jualan hingga Rabu (12/8) mendatang. Warga yang kelimpungan mencari daging sapi akhirnya membeli dari operasi pasar murah (OPM) dilakukan Bulog Divisi Regional Jawa Barat.
Warga menyerbu daging sapi dilego Rp 90 ribu per kilogram. Operasi pasar dilakukan pemerintah Kota Bandung, pasca seruan mogok jualan sejak Minggu (9/8) kemarin. Di Bandung, operasi pasar digelar di tiga pasar, yakni Kosambi, Cihaurgeulis, dan Sederhana.
"Lumayan pembelinya, kemarin penjualan kami mencapai 258 kilogram, sedangkan sekarang (sampai pukul 13.00 WIB) sudah 190 kilogram," kata petugas lapangan Bulog Divre Jabar, Andri, di Pasar Kosambi, Bandung, Senin (10/8).
Operasi pasar akan digelar pemerintah hingga waktu berakhirnya aksi mogok bersama secara resmi dilayangkan Asosiasi Pengusaha Daging dan Sapi Potong Indonesia (Apdasi) Kota Bandung. "Sampai nanti Rabu katanya," ujar Andri.
Pantauan merdeka.com di Pasar Kosambi, kios penjual daging sapi sama sekali tidak ada aktivitas. Imbauan APDASI benar-benar dipatuhi para pedagang. Hanya ada satu kios yang buka, itu pun hanya menjual kikil dan kaki sapi.
"Saya hanya menjual kikil dan kaki saja. Tidak menjual daging, karena ini merupakan aksi solidaritas," ujar seorang pedagang daging sapi, Asep (40 tahun).
Mogoknya kegiatan penjualan daging ini dipicu oleh melambungnya harga daging sapi selepas lebaran. "Dari tahun tahun sebelumnya, setelah lebaran harga turun. Tapi ini tidak, malah terus naik," ujar Asep.
Asep berharap, pemerintah bisa mendengar keluhan dan aspirasi para pedagang sapi. "Banyak yang mencari ke sini, tapi kita enggak mau culas (curang), ya disimpan saja stok yang ada," lanjut Asep.
Ami (29 tahun), warga Kosambi, sudah dua hari berturut-turut membeli daging sapi dalam operasi pasar digelar Bulog Jabar. Sebab, dia membutuhkan bahan dasar buat dagangannya, bakso.
"Ya saya jual baso, jadi memang harus beli daging sapi," ujar Ami.
Meski demikian, Ami bersyukur dengan diadakannya operasi pasar dari pemerintah. "Ya saya bisa dapat di sini Rp 90 ribu sekilogramnya," tambah Ami.