Pelipis lebam dilempar penghapus guru, siswa SD ogah sekolah
"Kami menyayangkan. Sampai sekarang tak ada inisiatif dari sekolah untuk berdamai," kata Embah si murid.
Raditya Sadewa Putra, siswa kelas 3 SD Islam Bakti I, Joyotakan, Solo, Jawa Tengah, tak mau bersekolah lagi. Dia takut dan merasa trauma dengan tindakan salah satu gurunya, berinisial ID.
ID, sang guru yang seharusnya melindungi muridnya, justru melemparnya dengan sebuah penghapus papan tulis. Akibatnya Raditya menderita luka lebam di sekitar mata kirinya.
Tak hanya trauma, Raditya bahkan tak ingin kembali ke sekolahnya saat ini, dan malah ingin berpindah sekolah. Saat dikonfirmasi, pihak sekolah mengaku sedang mengkaji kasus tersebut serta mengupayakan perdamaian keduanya.
Suparman, kakek Raditya menceritakan, cucunya mendapat perlakuan kasar dari gurunya sebab tak memperhatikan saat pelajaran PPKN berlangsung. "Cucu saya dianggap pak gurunya, tidak memperhatikan pelajaran PPKN, terus dilempar penghapus," ujar Suparman.
Menurut Suparman, Raditya yang setiap harinya tinggal di Kampung Tanjung Anom RT 02 RW 05 Grogol, Sukoharjo, bersama dirinya dan kedua orang tuanya termasuk anak menurut. Keluarga menyayangkan kejadian pelemparan tersebut.
"Kami menyayangkan. Sampai sekarang tak ada inisiatif dari sekolah untuk berdamai. Kami terlanjur melaporkan kejadian ini ke polisi," katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Bakti I, SB Julianto berjanji akan mengkaji kejadian tersebut. Dalam waktu dekat pihaknya akan memberikan tindakan kepada guru bersangkutan.
"Kami akan mengkaji kejadian tersebut, dan segera menindak guru bersangkutan," ujarnya.