Pembangunan Pasar Klewer lamban, wali kota panggil kontraktor
Pembangunan Pasar Klewer lamban, wali kota panggil kontraktor. Hingga saat ini pembangunan pasar yang terbakar di tahun 2014 tersebut baru berjalan 50 persen. Sementara target pembangunan akhir tahun ini.
Proyek Pembangunan Pasar Klewer yang ditargetkan selesai akhir tahun ini, dikhawatirkan tak tepat waktu. Hingga saat ini pembangunan pasar yang terbakar akhir 2014 lalu itu baru mencapai 50 persen.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mendesak agar kontraktor pelaksana mempercepat proses pembangunan pasar tekstil terbesar di Jawa Tengah itu sesuai target. Rudy, panggilan akrab wali kota, mengaku sudah memanggil kontraktor agar mempercepat pekerjaan, karena waktu tinggal tiga bulan.
Rudy, sapaan akrabnya menuturkan pihaknya khawatir proyek yang dibiayai pemerintah pusat senilai Rp 97 miliar tidak bisa selesai sesuai target waktu yang ditetapkan. Rudy tidak ingin penyelesaian proyek tersebut molor dari target. Otomatis jika proyek molor maka bakal berimbas krpada penempatan pedagang Pasar Klewer di pasar darurat di Alun-alun Utara (Alut) yang ikut molor.
"Kalau nanti tidak selesai target ya sudah kita akan blacklist. Rekanan juga akan kena pinalti sesuai aturan," katanya.
"Saya sudah panggil kontraktor dan minta pembangunan Pasar Klewer dikebut, agar sesuai target setahun jadi. Sehingga awal 2017, pedagang bisa boyongan dari pasar darurat ke pasar baru," ujar Eudy, Rabu (5/10).
Rudy mengatakan, secara keseluruhan jumlah kios yang dibangun di Pasar Klewer sebanyak 1.532 unit plus kios pedagang renteng 137 unit, dan 28 kios untuk pedagang Pasar Klewer timur. Selain itu juga dibangun 765 los untuk menampung pedagang pelataran, 55 los untuk pedagang kaki lima (PKL) Jalan Ashari, dan 20 los bagi PKL kemasan (pedagang jual beli dan reparasi emas).
"Menurut rencana, ada 18 variasi luasan kios di Pasar Klewer, terkecil tiga meter persegi dan terbesar 36 meter persegi," terangnya.